Berkah, dalam bahasa Arab, dikenal sebagai “barakah” (بَرَكَة). Secara etimologi, kata ini berasal dari akar kata yang berarti “berkembang” atau “bertambah.” Dalam konteks syariah, berkah merujuk pada segala sesuatu yang menambah kebaikan, keberuntungan, dan manfaat dari sesuatu. Berkah adalah kualitas yang diberikan oleh Allah kepada seseorang, sesuatu, atau suatu tindakan yang membuatnya lebih bernilai dan membawa kebaikan yang berkelanjutan.
Konsep berkah banyak disebutkan dalam Al-Qur’an. Misalnya, dalam Surah Al-Baqarah (2:261), Allah menggambarkan perumpamaan orang-orang yang bersedekah dengan harta mereka seperti sebutir biji yang tumbuh menjadi tujuh tangkai, di mana setiap tangkai berisi seratus biji. Ini menunjukkan betapa besar dan melimpahnya berkah yang diberikan oleh Allah atas amal kebajikan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sering kali menggambarkan berkah melalui berbagai hadis. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Berkah itu ada dalam hal yang sedikit, namun cukup.” Hadis ini menunjukkan bahwa berkah tidak selalu terkait dengan kuantitas, tetapi lebih pada kualitas dan manfaat yang berkelanjutan dari sesuatu.
Dalam kehidupan sehari-hari, berkah dapat terlihat dalam berbagai bentuk. Misalnya, seseorang yang merasa cukup dengan rezeki yang sedikit tetapi selalu merasa puas dan bahagia menunjukkan adanya berkah dalam hidupnya. Ini bukan hanya tentang kelimpahan materi, tetapi juga tentang ketenangan dan kepuasan batin.
Baca Juga: Yayasan Askara Luncurkan Program Pelatihan Keterampilan Tata Boga di Rumah Gizi Bandung
Keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang adalah contoh nyata dari berkah. Dalam keluarga, berkah sering kali tercermin dalam hubungan yang penuh kasih, dukungan, dan saling menghargai. Ini bukan hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memberikan manfaat spiritual dan emosional yang mendalam.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi berkah, termasuk niat baik, ketulusan hati, dan kepatuhan pada perintah Allah. Dalam Surah Al-Anfal (8:2), Allah menyebutkan bahwa iman dan ketulusan hati adalah kunci utama dalam mendapatkan berkah. Hal ini menunjukkan bahwa berkah bukan hanya soal apa yang kita lakukan, tetapi juga bagaimana kita melakukannya.
Dalam konteks harta dan rezeki, berkah berarti bahwa meskipun jumlahnya mungkin tidak besar, ia tetap cukup dan memberikan manfaat yang signifikan. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang diberi harta, tetapi tidak diberi berkah, maka ia tidak akan mendapatkan manfaat dari harta tersebut.” Ini mengajarkan bahwa berkah lebih penting daripada jumlah materi yang dimiliki.
Ilmu yang diberkahi tidak hanya berguna dalam kehidupan duniawi tetapi juga di akhirat. Dalam Surah Al-Mujadila (58:11), Allah berfirman bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberikan ilmu. Ini menunjukkan bahwa berkah dalam ilmu membawa manfaat yang luas dan mendalam bagi individu dan masyarakat.
Baca Juga: Apa Itu Cash Flow? Pengertian, Jenis, dan Dampaknya
Amal dan ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan mengikuti sunnah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam akan mendapatkan berkah. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa setiap amal yang dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam akan mendapatkan berkah dari Allah. Ini menunjukkan bahwa berkah tidak hanya terkait dengan hasil, tetapi juga dengan proses dan niat di balik amal tersebut.
Berkah juga dapat ditemukan dalam kesulitan dan ujian. Dalam Surah Al-Ankabut (29:69), Allah berfirman bahwa mereka yang berusaha di jalan-Nya akan dibimbing-Nya. Ini menunjukkan bahwa meskipun ujian dan kesulitan mungkin tampak berat, mereka membawa berkah dan manfaat dalam bentuk peningkatan iman dan ketahanan.
Persahabatan dan hubungan sosial yang sehat dan penuh kasih sayang adalah bentuk berkah. Dalam hadis riwayat Tirmidhi, Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian memperhatikan siapa yang dijadikannya teman dekat.” Ini menunjukkan bahwa berkah dalam hubungan sosial dapat meningkatkan kualitas hidup dan spiritual seseorang.
Pekerjaan dan karir yang diberkahi bukan hanya memberikan keuntungan material tetapi juga kepuasan dan keberkahan dalam pekerjaan itu sendiri. Dalam Surah Al-Jumu’ah (62:10), Allah berfirman bahwa setelah menunaikan shalat, hendaklah seseorang pergi untuk mencari rezeki dan mendapatkan berkah dari pekerjaan tersebut.
Baca Juga: Value
Kesehatan yang diberkahi adalah kesehatan yang memungkinkan seseorang untuk beribadah dan menjalani kehidupan dengan baik. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu oleh keduanya: kesehatan dan waktu luang.” Ini menunjukkan bahwa kesehatan yang diberkahi memungkinkan seseorang untuk memanfaatkan waktu dan energi mereka dalam melakukan kebaikan.
Tempat dan lingkungan yang diberkahi menciptakan suasana yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan spiritual dan material. Dalam Surah Al-A’raf (7:96), Allah berfirman bahwa jika penduduk suatu tempat beriman dan bertakwa, Allah akan membuka pintu berkah dari langit dan bumi. Ini menunjukkan pentingnya lingkungan yang mendukung dalam meraih berkah.
Berkah adalah anugerah yang diberikan oleh Allah dalam berbagai aspek kehidupan. Konsep berkah meliputi banyak dimensi, mulai dari harta, ilmu, amal, hingga kesehatan dan hubungan sosial. Memahami dan meraih berkah melibatkan niat yang tulus, kepatuhan terhadap ajaran Islam, dan sikap syukur. Dengan demikian, berkah membawa manfaat yang luas dan mendalam bagi kehidupan seorang Muslim, baik di dunia maupun di akhirat.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hayu Prabowo Sampaikan Konsep Inovatif Ekonomi Halalan-Thayyiban di Pertemuan Dunia