Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berqurban Sebagai Wujud Syukur Kepada Allah

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 31 Mei 2022 - 13:22 WIB

Selasa, 31 Mei 2022 - 13:22 WIB

11 Views

Oleh Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)

Setelah bulan Syawal berlalu, saat ini kita memasuki awal bulan Dzulqa’dah, dan kemudian bulan Dzulhijjah (bulan qurban).

Pada bulan Dzulhijjah nanti, ada satu ibadah yang utama, yakni berqurban, yang perlu dipersiapkan dari sekarang.

Berqurban pada Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) adalah suatu ibadah utama yang dilakukan pada bulan haji.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Tentang ibadah qurban ini, termuat di dalam Al-Quran:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya: “Dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.” (QS Al-Kautsar/108: 2).

Ayat ini sebagai kelanjutan ayat sebelumnya, yang membicarakan tentang nikmat yang banyak (al-kautsar).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Maka, sebagai perwujudan syukur atas nikmat yang banyak itu, adalah dengan melaksanakan shalat dalam hal ini shalat Idul Adha dan berqurban.

Perkataan “Karena Tuhanmu” menunjukkan bahwa jadikanlah shalat pada umumnya, maupun secara khusus shalat Idul Adha, adalah hanya karena Allah. Begitu pula jadikanlah ibadah menyembelih binatang qurban itu dengan juga hanya karena Allah.

Jangan seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin pada jaman jahiliyyah, di mana mereka melakukan sujud kepada selain Allah, dan melakukan penyembelihan juga atas nama selain Allah.

Pada ayat lain ditegaskan, bahwa shalat kita, penyembelihan qurban kita, hidup dan mati kita hanyalah karena Allah. Sebagaimana Allah sebutkan di dalam ayat:

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163)

Artinya: “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (ibadahku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS Al An’am /6: 162-163).

Maka, bagi orang yang memiliki kemampuan untuk berqurban pada hari-hari qurban (10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah), agar melaksanakan qurban karena Allah.

Tentang syariat qurban ini, dijelaskan di dalam hadits:

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا

Artinya: “Barangsiapa yang memiliki kelapangan (rezki) dan tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.” (HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

Mengenai dua hal ini, yakni shalat Idul Adha dan berqurban, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa menjelaskan, bahwa Allah memerintahkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung, yaitu shalat (Idul Adha) dan menyembelih qurban.

Dua ibadah tersebut menunjukkan sikap taqarrub (pendekatan diri), tawadhu’ (kerendahan diri), merasa perlu kepada Allah, husnuzhan (berbaik sangka), tasyakur (rasa syukur), keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Ibnu Taimiyyah menambahkan, Ibadah harta benda yang paling mulia pada hari Raya Idul Adha adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat ‘Idul Adha.

Begitulah, maka dari berqurban pun dapat meningkatkan ketakwaan, sebab disebutkan bahwa yang diharap oleh orang yang berqurban bukanlah daging atau darah yang mengalir setelah penyembelihan.

Namun yang terpenting dari ibadah qurban adalah takwa dan keikhlasannya.

Seperti Allah sebutkan di dalam ayat:

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

Artinya: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS Al-Hajj/22: 37).

Maka, dengan berqurban akan meningkatkan rasa syukur kepada Allah, dan Allah pun akan menambah rezki atas rasa syukur kita. Insya-Allah.

Demikianlah, semoga Allah memberikan kemampuan kepada kita untuk melaksanakan shalat Idul Adha dan ibadah qurban tahun ini, karena Allah.  Aamiin. (A/RS2/P1 )

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Palestina
Dunia Islam
Palestina
Dunia Islam