Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersin Jangan Ditahan, Pria Ini Berakhir di RS

Rudi Hendrik - Rabu, 17 Januari 2018 - 15:25 WIB

Rabu, 17 Januari 2018 - 15:25 WIB

109 Views

Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

bersin-jangan-ditahan.jpg" alt="" width="800" height="419" /> Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MINA – Seorang ahli imunologi di Cleveland, negara bagian Ohio, AS, menyebut bersin sebagai sebuah aktivitas kuat manusia, karena bisa menyemburkan lendir dan udara dari hidung hingga 100 mil per jam.

Karena daya kuat yang sangat tinggi, menahan bersin menjadi sebuah hal yang bisa merusak bagian dalam tubuh area wajah dan tenggorokkan.

“Orang bisa mengalami kerusakan pada gendang telinga atau sinus mereka jika mereka menahan bersin yang sangat keras,” kata Rachel Szekely, seorang ahli imunologi di Cleveland Clinic.

Akibat menahan bersin, seorang pria berusia 34 tahun di Inggris mengalami robekan jaringan lunak di tenggorokannya, membuat bagian itu pecah dan terpaksa harus dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Amnesty International: Kunjungan Netanyahu ke AS Penghinaan terhadap Keadilan Internasional

Dikutip dari The Washington Post, pria yang sehat itu awalnya beberapa kali menahan bersin dengan menjepit satu tangan di atas mulutnya sambil mencubit hidungnya.

“Pria berusia 34 tahun ini mengatakan bahwa dia selalu berusaha menahan bersinnya karena menurutnya sangat tidak higienis untuk bersin ke atmosfer atau ke wajah seseorang. Itu berarti dia telah menahan bersin selama 30 tahun terakhir ini, tapi kali ini berbeda,” tulis sebuah laporan.

Suatu waktu saat menahan bersin, ia merasakan “sensasi popping” di lehernya, yang mulai membengkak. Suaranya juga berubah.

Dokter bertanya apakah dia telah “memakan sesuatu yang tajam.” Pria yang tidak disebutkan namanya itu menjawab tidak.

Baca Juga: Indonesia-Kenya Perkuat Komitmen Kerjasama Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme 

Kemudian, setelah dilakukan sinar-X, di bagian leher pria itu terlihat ada sebuah tekanan yang terbangun dari bekas bersin yang merobek jaringan lunak tenggorokan sehingga menutup jalan ke hidung dan mulut. Kerusakan juga menembus faring, rongga yang dipenuhi membran yang menghubungkan mulut dan hidung dengan kerongkongan. Hal ini juga menyebabkan gelembung udara terbentuk di jaringan lunak lehernya, yang menyebabkan sensasi popping.

Khawatir infeksi leher dalam bisa melebar, pria itu akhirnya dirawat dan diberi selang tabung makanan dan antibiotik. Dia dipulangkan seminggu kemudian, setelah luka di lehernya sembuh.

Bersin adalah cara tubuh membersihkan diri dari iritasi berbahaya di hidung, tenggorokan atau paru-paru. Tekanan terbentuk di paru-paru dan kemudian dengan paksa meledakkan esofagus dan keluar dari hidung dan mulut. Tapi jika lubang tersebut diblokir, tekanan tetap akan berusaha “meledak” dimanapun dia ditahan.

Karenanya, dalam Islam bersin dirujuk pada sebuah pujian. Dalam sebuah hadits, manusia dianjurkan menyebut “alhamdulillah” setelah bersin, artinya, dengan keluarnya penyakit dari dalam paru-paru, manusia hendaknya memuji Tuhannya karena sudah menghilangkan penyakit dari dalam tubuhnya.(T/RE1/RS1)

Baca Juga: Trump Tangguhkan Kenaikan Tarif Impor dari Kanada dan Meksiko

Miraj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Tausiyah