Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bertemu Menhan AS, Menlu RI Singgung Palestina

Rendi Setiawan - Selasa, 23 Januari 2018 - 08:17 WIB

Selasa, 23 Januari 2018 - 08:17 WIB

108 Views

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi. (Foto: Chamid/MINA)

Menlu RI Retno LP Marsudi. (Foto: Chamid/MINA)

Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, pada Senin (23/1)  bertemu Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), James Mattis di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri. Dalam pertemuan itu, Retno menyinggung isu Palestina.

Retno menegaskan bahwa tidak ada solusi lain dari konflik Palestina-Israel kecuali tercapainya two state solution dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

“Posisi Indonesia sudah sangat jelas dan tegas dalam mendukung perjuangan Palestina sampai terealisasinya kemerdekaan Palestina” tegas Menlu Retno dalam keterangan pers Kemlu yang diterima MINA, Selasa (23/1).

Retno juga menyampaikan harapan Indonesia agar AS mempertimbangkan kembali keputusannya untuk memotong kontribusinya ke United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).

Baca Juga: Ajak Pemuda Bangkit Demi Pembebasan Al-Aqsa, Dr. Nurokhim Beri Pembelajaran Seru Lewat Game Online

Menlu RI menyampaikan bahwa peran UNRWA sangat penting dalam mendukung pengungsi Palestina di bidang pendidikan dan kesehatan. “Pemotongan bantuan ini akan mencederai dan berdampak negatif terhadap proses perdamaian yang telah dibangun di Palestina,” ujar Retno.

Selain isu Palestina, Menlu RI dan Menhan AS juga membahas upaya untuk menciptakan suatu ekosistem perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. Menlu RI menegaskan bahwa AS sebagai salah satu mitra Indonesia memiliki peran penting untuk menjadikan Indo-Pasifik tidak saja sebagai kawasan yang damai namun juga sebagai kawasan pertumbuhan bagi dunia.

Dalam kaitan ini penting bagi AS untuk berkontribusi dalam memperkuat habit of dialogue dan mutual trust di kawasan Indo-Pasifik.

“Arsitektur kawasan dan kerja sama di Indo-Pasifik harus berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, transparansi, inklusivitas, dan berlandaskan semangat kerja sama dan pembangunan rasa saling percaya” jelas Retno. (R/R06/P2)

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda