Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menerima kunjungan dan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Singapura Vivian Balakrishna di Gedung Pancasila, Komplek Kemlu RI, Jakarta pada Selasa (16/7).
Ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, termasuk mengenai masalah repatriasi pengungsi Muslim Rohingya.
Menlu Retno menegaskan, untuk masalah Rakhine, Indonesia dan Singapura sepakat bahwa repatriasi etnis minoritas Rohingya harus segera dilakukan. Terlebih, sudah ada laporan dari Preliminary Needs Assesment Team ASEAN mengenai repatriasi Rohingya.
“Tentunya kita sepakat bahwa repatriasi memang perlu dilakukan secepat mungkin, tetapi kita tidak boleh mengesampingkan bahwa repatriasi harus terjadi secara sukarela, aman, dan bermartabat,” kata Menlu Retno.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Menlu Retno juga mengingatkan tentang pentingnya keamanan di rakhine. Menurutnya, harus ada jaminan keamanan, karena akan sulit apabila repartriasi itu dilakukan dalam kondisi keamanan yang belum baik.
“Sampai sekarang kan belum juga normal, oleh karena itu kita juga melanjutkan komunikasi dengan Myanmar agar masalah keamanan ini bisa diselesaikan,” jelas Retno.
Ia juga menjelaskan, untuk masalah keamanan di Rakhine merupakan tanggung jawab dan kewenangan pemerintah Myanmar.
“Untuk masalah keamanan kan kita tidak bisa membantu karena fully (sepenuhnya) jadi kewenangan pemerintah setempat. Kalo mengenai basic services (kebutuhan dasar) pihak lain bisa membantu, kan kita harus menghormati, jelasnya. (L/Sj/RI-1)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai