Yerusalem, MINA – Pada pertemuan dengan pemimpin komunitas Druze Israel di kantornya di Yerusalem, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan, ia tidak akan mengubah undang-undang kontroversial “negara bangsa” Yahudi yang baru disahkan oleh Knesset.
UU “negara bangsa” berisi pengabadian Israel sebagai negara eksklusif bagi orang-orang Yahudi dengan mengabaikan hak warga negara minoritas seperti Arab dan Druze.
Turut serta dalam pertemuan itu adalah Menteri Pariwisata Yariv Levin dan Menteri Komunikasi Ayoub Kara, anggota partai Likud yang berkuasa dan satu-satunya anggota kabinet dari etnis Druze, demikian Times of Israel melaporkan.
Netanyahu mengumumkan bahwa pemerintah akan membentuk tim yang akan “dengan cepat mengedepankan rekomendasi untuk tindakan yang akan memperkuat hubungan penting kita.”
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Kantor Perdana Menteri dalam pernyataan menyebutkan, Netanyahu mengatakan bahwa tim akan dipimpin oleh kepala staf Netanyahu, Yoav Horowitz.
Pertemuan itu terjadi karena oposisi terhadap hukum tersebut terus meningkat.
Anggota parlemen koalisi menyerukan perubahan untuk mengatasi kekhawatiran di komunitas Druze. Sementara yang lainnya terus memprotes ketentuan dalam hukum yang disebut sebagai diskriminasi terhadap non-Yahudi di negeri itu. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)