Jakarta, 16 Syawwal 1435/12 Agustus 2014 (MINA) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Selasa menerima kunjungan Senator Amerika Serikat (AS), John McCain, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
McCain dari Partai Republik pernah mencalonkan diri sebagai Presiden AS.
Dalam pertemuan itu, Presiden berharap mendapatkan masukan dari Senator McCain mengenai berbagai hal, di antaranya kerjasama militer, situasi terkini di kawasan Laut Tiongkok Selatan, Afghanistan, Timur Tengah terutama Lybia, Irak, Suriah, dan Palestina.
Indonesia, kata Presiden, senantiasa ingin meningkatkan kerjasama dengan Amerika Serikat dalam bidang pencegahan dan pemberantasan kejahatan antarbangsa, terutama terorisme, demikian rilis pers Sekretariat Kabinet (Setkab) RI yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dalam pertemuan itu juga dibahas masalah ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Menurut Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional yang memberi keterangan sesudah McCain, fenomena ISIS ini juga dirasakan oleh banyak negara, termasuk AS.
“Indonesia diharapkan bisa menjadi contoh kombinasi yang baik antara demokrasi dan Islam,” kata Faizasyah.
Kepada Senator McCain Presiden SBY mengatakan harapannya untuk terus bekerjasama dan kemitraan dalam KTT ASEAN, APEC, dan sejumlah forum regional, dan dunia lainnya.
Sebelumnya, Presiden menegaskan tekad Indonesia untuk mengajak AS meningkatkan hubungan bilateral, khususnya di bidang pendidikan, maritim, perdagangan, investasi, dan perubahan iklim.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
SBY juga menyinggung masa jabatannya sebagai Presiden RI yang akan berakhir dua bulan mendatang.
“Saya bangga bahwa inilah untuk yang pertama kalinya seorang presiden yang dipilih secara langsung akan menyerahkan kekuasaannya kepada seorang pemimpin yang juga terpilih secara langsung,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Senator AS John McCain menyatakan kekagumannya terhadap demokrasi yang berkembang di Indonesia. Ia berharap, hubungan AS dengan Indonesia ke depan akan semakin baik, bukan hanya dalam bidang ekonomi melainkan juga di bidang pertahanan.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan model seimbangnya kehidupan demokrasi dan Islam. Amerika Serikat berkomitmen terus mendukung pembangunan di Indonesia.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Senator dari Partai Republik John McCain datang mengunjungi Presiden SBY didampingi senator Duta Besar AS Robert O Blake, Christian Brose (staf John McCain), dan Lacy Dwyer (staff Sheldon Whitehouse). Sementara Presiden SBY dalam kesempatan itu didampingi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa, Wamenlu Dino Patti Djalal,Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menko Polhukam Djoko Suyanto, dan Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro.
Modernisasi Alutsista
Sebelumnya, Presiden SBY menjelaskan kepada Senator John McCain upaya pemerintah dalam meningkatkan postur dan kemampuan tentara, termasuk penambahan, dan modernisasi sistem persenjataan dan alat perlengkatannya, alutsista (alat utama sistem persenjataan).
“Ini penting karena sudah hampir 20 tahun kami tidak memodernisasi sistem persenjataan militer. Kami baru memodernisasinya setelah ekonomi kami membaik,” kata Presiden SBY seraya menyampaikan terima kasih kepada Kongres AS, atas usahanya membahas pentingnya kerjasama militer dengan Indonesia, termasuk dalam bidang militer.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
McCain dan delegasi Senator AS telah berada di Jakarta selama dua hari. Senin kemarin, mantan calon presiden AS dari Partai Republik itu telah bertemu dengan pimpinan MPR RI. (T/P02/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)