Bertemu Suu Kyi, Menlu Retno Sampaikan Formula 4+1

foto: Kemlu

Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri RI LP Marsudi bertemu dengan pemimpin Myanmar Daw Aung San dan menyampaikan Formula 4+1 mengatasi krisis .

“Saya hadir di Myanmar membawa amanah masyarakat yang sangat khawatir terhadap krisis kemanusiaan di Rakhine State dan agar Indonesia membantu. Saya juga membawa suara dunia Internasional agar krisis kemanusiaan di Rakhine State dapat segera diselesaikan” kata Retno dalam keterangannya, Senin. Rilis Kemlu melaporkan.

Formula 4+1 tersebut yaitu mengembalikan stabilitas dan keamanan;  menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan; perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State, tanpa memandang suku dan agama; dan pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan kemanusiaan.

Sedangkan, satu elemen lainnya adalah pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasehat untuk Rakhine State yang dipimpin mantan Sekjen PBB Kofi Annan dapat segera diimplementasikan.

Satu capaian penting misi diplomasi kemanusiaan Indonesia ini adalah dengan disepakatinya Indonesia dan ASEAN terlibat dalam penyaluran bantuan kemanusiaan di Rakhine State. Mekanisme penyaluran dipimpin oleh pemerintah Myanmar, namun melibatkan ICRC dan beberapa negara, termasuk Indonesia dan ASEAN.

Mengenai implementasi rekomendasi laporan Kofi Annan, pemerintah Myanmar membentuk komite implementasi dan badan penasehat untuk mengawasi implementasi rekomendasi.

Retno, dalam pertemuan juga menyampaikan bahwa baru saja meluncurkan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) pada 31 Agustus 2017.

Aliansi terdiri dari sebelas organisasi kemanusiaan yang memprioritaskan bantuannya kepada empat hal, yaitu pendidikan; kesehatan;  livelihood (ekonomi); dan relief. Komitmen bantuan yang diberikan oleh Aliansi adalah sebesar 2 juta dolar AS.

Selain dengan Suu Kyi, Retno juga menemui tiga menteri yaitu menteri pada kantor Presiden, National Security Advisor dan Menteri muda urusan luar negeri. Pertemuan dengan ketiga menteri membahas masalah teknis mekanisme bantuan kemanusiaan, yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Myanmar.

Misi ke Myanmar paling tidak telah mencapai dua hal, pertama menyampaikan perhatian besar masyarakat Indonesia kepada situasi kemanusiaan di Rakhine State dan adanya komitmen otoritas Myanmar untuk segera atasi krisis kemanusiaan tersebut. (R/P2/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.