Al-Khalil, Hebron, 27 Ramadhan 1434/4 Agustus 2013 (MINA) – Seorang wanita warga Palestina lanjut usia meninggal dunia setelah pasukan militer Israel menahan ambulan yang membawanya menuju rumah sakit di Kota Hebron, Tepi Barat Selatan, Palestina, Sabtu (3/8).
Kesehatan Amena Abed Rabbo (71) dengan cepat memburuk karena stress akibat penahanan itu.
“Wanita tersebut akan dibawa ke sebuah rumah sakit di Tel Rumeida di kota Hebron saat tentara penjajah Israel menghentikan ambulan,” kata Issa Amr, Koordinator Komisi Pemuda Menentang Pemukiman Ilegal yahudi.
Dia mengungkapkan, mengingat pasukan militer Israel tidak mengijinkan ambulan yang membawa wanita itu pergi, akhirnya wanita itu meninggal dunia, seperti dilaporkan AlRay yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Yordania Kecam Israel Hentikan Masuknya Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Kebijakan penjajah Israel di Kota Hebron telah menyebabkan kehancuran ekonomi serta pembatasan gerak bagi warga Palestina. Penjajah Israel secara sistematis juga gagal menegakkan hukum dan ketertiban pada kekerasan yang dilakukan pemukim ilegal Yahudi yang menyerang warga Palestina.
Kota Hebron (Al-Khalil) merupakan kota terbesar di Tepi Barat, di mana memiliki jumlah penduduk sekitar 200.000 penduduk Palestina dan biasanya dijadikan pusat perdagangan di Tepi Barat selatan.
Setelah Israel merampas tanah di beberapa daerah Palestina pada 1948, Israel baru menjajah kota Hebron pada 1967.
Pada 1968, penjajah Israel mulai melakukan Yahudisasi di Masjid Ibrahimi. Panglima militer Israel memerintahkan penghancuran tangga, pintu timur dan sumur di masjid bersejarah itu. Hal ini diikuti pada tahun 1972 dengan melarang umat Islam memasuki beberapa area masjid yang dialokasikan khusus untuk orang Yahudi. (T/P02/P03)
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap 2 Belum Jelas, Zionis Isyaratkan Kembali Blokade Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al Aqsa di Hari Kedua Ramadhan