Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BIAYA HAJI 2015 LEBIH MURAH DIBANDING 2014

IT MINA - Rabu, 8 April 2015 - 08:59 WIB

Rabu, 8 April 2015 - 08:59 WIB

515 Views

(Kabarmakkah.com)
Foto: Kabarmakkah.com

Foto: Kabarmakkah.com

Jakarta, 19 Jumadil Akhir 1436/8 April 2015 (MINA)- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama tidak pernah mengusulkan agar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2015 naik. Sebaliknya, dibanding tahun 2014, BPIH tahun 2015 yang diusulkan pemerintah turun atau lebih murah.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin dalam sebuah kesempatan wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta nasional, Jakarta, Selasa (07/04). Seperti siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

“Masyarakat perlu mengetahui bahwa Pemerintah bersama DPR selalu menetapan BPIH dalam mata uang Dollar, tidak pernah dengan Rupiah,” kata Lukman Hakim Saefuddin.

Lukman mengatakan, sejak puluhan tahun, pemerintah tidak pernah menetapkan biaya haji dalam mata uang Rupiah, selalu dengan mata uang Dollar.

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

“Sebab, lebih dari 95% biaya haji digunakan dalam bentuk Dollar,” ujar Menteri Agama.

Lukman menyebutkan, pada 2014 pemerintah menetapkan biaya haji sebesar 3219 USD secara rata-rata, sementara pada 2015 pemeirntah mengusulkan kepada DPR lebih murah.

“Jadi tidak ada kenaikan yang diusulkan pemerintah, bahkan penurunan,” kata Menag.

Ia menambahkan, pada 11 Februari 2015 lalu, Pemerintah mengajukan usulan BPIH 2015 sebesar rata-rata 3193 USD. Artinya dibanding 2014 menurun 26 USD. Namun, Komisi VIII mengharapkan penurunan itu lebih besar lagi.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

“Sekarang sedang dibahas bersama Panitia Kerja BPIH. Mudah-mudahan bisa mendapatkan harga lebih rasional,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, sudah ada kepastian tentang rute penerbangan, di mana jamaah haji gelombang pertama bisa langsung menuju Madinah dan pulang melalui Jeddah. Sedangkan gelombang kedua langsung menuju Jeddah pulang melalui Madinah.

“Ini tentu membawa implikasi adanya efisiensi pada sejumlah biaya, baik transportasi darat, termasuk katering dan lainnya. Ada peluang untuk lebih diturunkan kembali dari sisi mata uang dolarnya,” kata Menag. (T/P010/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah