Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biaya Haji Indonesia dan Malaysia: Mana yang Lebih Murah?

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

0 Views

Jamaah Haji Indonesia. (Foto: IG)

INDONESIA dan Malaysia sama-sama memiliki penduduk mayoritas Muslim. Keduanya sama-sama memberangkatkan banyak jamaah haji ke Tanah Suci. Dari biaya haji Indonesia dan Malaysia, mana yang lebih murah?

Haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial. Namun, melaksanakan ibadah haji bukanlah perkara mudah, terutama karena biaya yang dibutuhkan cukup besar.

Dalam konteks ini, banyak yang penasaran mengenai biaya haji di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Pertanyaannya, mana yang lebih murah biaya hajinya di antara kedua negara itu?

Di Indonesia, biaya haji dikenal dengan istilah Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Untuk tahun 2025, biaya haji yang harus dibayarkan oleh jamaah haji reguler Indonesia rata-rata sebesar Rp55.431.750,78.

Baca Juga: Anggota Parlemen Turkiye Serukan Aliansi Militer Islam Akhiri Genosida Gaza

Biaya itu yang mencakup sekitar 62 persen dari total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditetapkan sebesar Rp89.410.258,79. Sisa biaya sebesar 38 persen atau sekitar Rp33.978.508,01 per jamaah ditanggung melalui subsidi dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang berasal dari nilai manfaat hasil pengelolaan dana setoran awal jamaah.

Sementara itu, di Malaysia, biaya haji diatur oleh Tabung Haji, sebuah lembaga yang mengelola dana umat untuk keperluan haji dan investasi. Besaran biaya yang harus dibayarkan oleh calon jamaah haji Malaysia bervariasi tergantung pada kategori ekonomi mereka.

Di Malaysia, biaya normal haji ditetapkan sebesar 33.300 ringgit atau sekitar Rp130,3 juta (asumsi kurs Rp3.913 per ringgit). Namun, beban biaya tersebut dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat ekonomi calon jamaah:

  1. Kelompok pendapatan terbawah: Mendapat subsidi hingga 55% dari Tabung Haji dan Kerajaan Malaysia, sehingga hanya membayar 15 ribu ringgit (Rp58,6 juta).
  2. Kelompok kelas menengah: Mendapat subsidi sebesar 29%, dengan biaya yang harus dibayar mencapai 23.500 ringgit (Rp91,9 juta).
  3. Kelompok kaya: Tidak menerima subsidi dan membayar penuh sebesar 33.300 ringgit (Rp130,3 juta).

Selain itu, sistem pengelolaan dana Tabung Haji yang transparan dan efisien membuat calon jamaah merasa lebih nyaman dan aman dengan dana yang mereka simpan. Lembaga ini juga memberikan pelatihan dan bimbingan kepada calon jamaah agar mereka lebih siap secara mental dan spiritual.

Baca Juga: Menu Nusantara Hadir di Makkah, 457 Ton Bumbu Nusantara Dikirim untuk Jamaah Haji

Kedua negara memiliki tantangan masing-masing dalam pengelolaan haji. Di Indonesia, dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, daftar tunggu haji bisa mencapai belasan hingga puluhan tahun, tergantung pada wilayahnya.

Di Malaysia, meskipun daftar tunggu juga cukup panjang, sistem Tabung Haji memungkinkan calon jamaah untuk merencanakan perjalanan mereka sejak dini dengan menabung secara konsisten.

Selain itu, pengalaman dan kenyamanan jamaah juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Kedua negara sama-sama berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada jamaahnya.

Namun, dengan populasi Muslim yang jauh lebih kecil, Malaysia mungkin memiliki sedikit keuntungan dalam hal manajemen jumlah jamaah, sehingga layanan bisa lebih optimal.

Baca Juga: Warga Karachi Rayakan Gencatan Senjata Pakistan-India

Pada akhirnya, perbandingan biaya haji antara Indonesia dan Malaysia tidak hanya soal nominal, tetapi juga melibatkan berbagai faktor lain seperti subsidi, pengelolaan dana, dan pelayanan yang diberikan.

Bagi calon jamaah, persiapan finansial yang matang dan pemahaman tentang sistem haji di negara masing-masing adalah kunci utama untuk dapat menunaikan rukun Islam kelima ini dengan lancar.

Melaksanakan ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang penuh makna dan tantangan. Apapun perbedaannya, baik Indonesia maupun Malaysia berupaya semaksimal mungkin untuk mendukung umat Islam dalam menjalankan kewajiban ini. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Arab Saudi Tangkap 15 Ribu Imigran Ilegal dalam Sepekan

Rekomendasi untuk Anda