Washington, 29 Dzulqa’dah 1436/13 September 2015 (MINA) – Presiden Amerika Serikat Barack Obama berencana menerima kunjungan \ Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Washington pada November mendatang.
Obama akan memanfaatkan pertemuan tersebut untuk meredakan ketegangan antara Amerika dan Israel setelah disetujuinya perjanjian nuklir AS- Iran beberapa bulan lalu.
Presiden Obama juga akan menggunakan kesempatan itu untuk menawarkan bantuan militer lebih untuk meningkatkan kemampuan militer Israel. Press Tv melaporkan.
Sejak awal 2015, hubungan antara Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Pemerintah Israel terus memburuk sehubungan dengan rencana AS melakukan pembicaraan mengenai program nuklir dengan Iran.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
PM Israel Benyamin Netanyahu diketahui sangat menentang upaya pembicaraan yang diharapkan dapat menekan program Iran dalam waktu yang lama. Rabu 25 Februari lalu, PM Netanyahu menuduh kekuatan dunia telah melupakan upaya dalam mencegah Iran untuk memiliki kekuatan nuklir.
Sikap Amerika yang tidak lagi selalu mengiyakan semua keinginan Istrael menjadi fenomna baru dalam pilitik luar negeri Amerika. Timbulnya gerakan anti Amerika, gerakan radikalisme di timur tengah dan juga masalah ISIS disinyalir timbul akibat rasa ketidakadilan yang diperlihatkan oleh Amerika selama ini yang selalu menganak emaskan Israel. Tampaknya anak emas itu sekarang sudah mulai sedikit demi sedikit disapih.
Jika Amerika konsisten dengan visi baru politik barunya di Timur tengah dan salah satu gagasan perdamaiannya yang mendukung berdirinya negara Palestina berhasil diwujudkan, bukan tidak mungkin akan terjadi pergeseran peta politik dan perdamaian di Timur Tengah.(T/P002/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu