Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA
Allah Yang Maha Dahsyat telah mengajarkan kita bagaimana memanfaatkan dan menundukkan waktu. Allah juga mengajarkan satu rahasia yang maha dahsyat agar kita bisa sukses dengan memenej waktu sebaik mungkin. Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengajarkan kepada kita agar bisa hidup berkualitas dengan waktu-waktu yang berkualitas pula. Dalam Al Quran surat Al ‘Ashr Allah memandu setiap kita yang bertekad meraih kesuksesan hidup dunia akhirat.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Qs. Al ‘Ashr: 1-3).
Meski surat ini pendek, tapi punya kandungan makna sangat dalam. Sampai-sampai Imam Asy Syafi’i rahimahullahu berkata, “Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 8/499).
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullahu berkata, “Maksud perkataan Imam Syafi’i adalah surat ini telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal shalih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua itu.
Imam Syafi’i tidak bermaksud mengatakan bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa mengamalkan seluruh syari’at. Karena seorang yang berakal mendengar atau membaca surat ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya dari kerugian dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut. Dalam surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar.” (Syarh Tsalatsatul Ushul).
Waktu ibarat pedang. Siapa pun yang tidak tepat menggunakannya, maka ia akan binasa. Waktu adalah sumber kekuatan setiap orang, disadari atau tidak. Nyatanya, banyak orang yang gagal karena tak bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Sebaliknya, banyak juga orang yang sukses karena bisa memaksimalkan waktunya dengan baik. Bisa dibilang, waktu adalah sumber kesuksesan yang mesti dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Surat Al `Ashr, surat pendek yang terdiri dari tiga ayat. Tetapi merupakan surat yang agung disebabkan kandungan maknanya yang sangat dalam. Dalam surat ini, Allah bersumpah dengan masa (waktu). Masa yang merupakan tempat suatu kejadian, baik berupa kebaikan atau keburukan. Masa yang kelak akan menentukan akhir hayat seorang hamba; apakah ia akan sukses di dunia dan sukses di akhirat. Masa atau waktu menjadi sarana utama yang perlu dimaksimalkan dalam upaya menggapai kesuksesan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Kesehatan dan Waktu Luang
Bicara soal waktu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sudah mengingatkan dengan bersabda, “Dua perkara yang kebanyakan manusia tertipu dengannya, nikmat kesehatan dan waktu longgar.” (HR. Bukhari Muslim).
Ibnu Jauzi rahimahullah berkata tentang kesehatan dan waktu luang ini. Katanya, “Kadang–kadang manusia dalam kondisi sehat akan tetapi tidak punya waktu luang karena sibuk mencari ma`isyah (kerja). Kadang–kadang ia berkecukupan (sehingga punya waktu luang) akan tetapi tidak memiliki kesehatan. Ketika berkumpul keduanya (kesehatan dan waktu luang) maka rasa malas untuk melakukan ketaatan menguasai dirinya, sehingga ia menjadi orang yang tertipu.
Dunia adalah ladang dan tempat perniagaan yang akan nampak keberuntungannya di kehidupan akhirat bagi mereka yang mampu terbebas dari belenggunya. Siapa yang menggunakan waktu luang dan kesehatan-nya untuk taat kepada Allah, maka dia akan bahagia.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Sebaliknya, siapa yang menggunakan keduanya untuk maksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka ia orang yang tertipu, karena waktu luang itu akan digantikan dengan kesibukan dan sehat akan digantikan dengan sakit.” (Fathul Baari).
Asy syaikh Ubaid Al Jaabiri hafizahullahu menjelaskan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Al Quran itu akan menjadi hujah bagimu (membelamu) ataukah akan menjadi hujjah atasmu (membinasa-kanmu).”
Waktumu yang engkau habiskan di dunia, tidak terlepas dari dua perkara, apakah engkau orang yang mengamalkan Al Quran, beriman dengannya, beramal terhadap ayatNya yang muhkam (jelas), mengimani ayat yang mutasyabih (samar), dan engkau menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, maka dengan ini semua Al Quran akan menjadi hujah yang akan membelamu, ataukah sebaliknya dari semua itu, maka Al Quran akan menjadi hujjah yang akan membinasakanmu.” (Ahamiyatul Wakti Fi Hayatil Muslim). Wallahua’lam. (A/RS3/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat