Oleh: Nurhadis, Wartawan MINA, Kepala Biro MINA Sumatera
Paling tidak ada tiga alasan mengapa kita harus mencintai Al-Aqsa. Pertama, Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam; kedua, Al-Aqsa adalah salah satu dari dua masjid yang disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an.
Alasan ketiga, masjid yang terletak di Baitul Maqdis Palestina ini merupakan salah satu dari tiga tempat yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk diziarahi dengan upaya maksimal. Tiga alasan akidah tersebut sudah lebih dari cukup bagi kita untuk mencintai Al-Aqsa dengan sepenuh hati.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengekspresikan kecintaan umat Islam terhadap Masjid Al-Aqsa. Di antaranya apa yang dilakukan oleh Iinda Royani (30), Bidan Desa honorer di Bukit Rejo, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Tidak ada yang istimewa dari keseharian Iin panggilan akrabnya. Iin menikah dengan seorang guru honorer olahraga bernama Ispan (29) dan dikarunia anak. Rumahnya juga tidak mewah, itu yang penulis lihat saat mendampingi Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung silaturahim ke rumahnya.
Ia tertarik untuk peduli terhadap Palestina sejak menyaksikan beberapa video di platform Youtube tentang apa yang terjadi di Palestina. Sejak saat itu hatinya terpanggil untuk peduli terhadap saudara-saudaranya di Palestina.
Peran media dalam hal ini sangat mempengaruhi pemahaman umat terkait apa yang sebenarnya terjadi di Palestina. Itu sebabnya penulis sampaikan kepada keluarga kecil bahagia ini, untuk mengetahui berita terkini tentang Palestina bisa download aplikasi android MINA NEWS di link https://www.google.com/amp/s/androidappsapk.co/amp/mina-news/.
Saat itu Iin bingung, bagaimana caranya mewujudkan kepedulian tersebut. Sampai suatu ketika saat bertugas, dia bertemu dengan salah seorang warga desa Bukit Rejo bernama Muslimin. Kemudian diarahkan untuk menyalurkan kepeduliannya terhadap Al-Aqsa dan Palestina melalui Aqsa Working Group (AWG).
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Sejak saat itu Iin menyisihkan sebagian pendapatannya untuk Al-Aqsa dan Palestina. Pendapatan sebagai bidan desa honorer yang berjumlah tidak besar, juga tidak menghalanginya untuk menyisihkan uang.
“Apa yang saya lakukan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari suami saya,” ujarnya.
Ini juga menjadi catatan, untuk peduli terhadap Al-Aqsa dan Palestina, tidak mesti harus menunggu kaya raya, punya jabatan tinggi, dan punya pendapatan yang besar.
Meski di sekitar tempat tinggalnya di Dusun Cidadi, Desa Cipadang, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung tidak sedikit yang memerlukan bantuan. Menurutnya, “membantu Palestina bukan berarti tidak peduli dengan saudara di sekitar”.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Iin pun tergerak hatinya untuk membantu dan menyadari bahwa hatinya merasakan sangat terpaut dengan Masjid Al-Aqsa dan Palestina.
Hatinya semakin terpaut dengan Al-Aqsa dan Palestina. Hal ini tercermin saat akhirnya Iin dan Ispan mempunyai anak. Anak gadis yang saat ini sudah berumur (8,5) saat itu diberi nama Jazeera Azzhia Palestine.
Baginya, nama tersebut merupakan bentuk kepeduliannya terhadap kiblat pertama umat Islam yang berada di tanah para nabi tersebut. Iin dan Ispan berharap, anaknya menjadi anak yang sholehah, peduli terhadap sesama muslim.
Besar nanti, Palestine diharapkan oleh ayah ibunya menjadi dokter yang bisa membantu saudara di Palestina.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
“Kami berharap kelak anak saya ini mempunyai iman setangguh keimanan saudara-saudara kami di Palestina, yang meski dalam keadaan dijajah, kondisi imannya tetap tegak dan tidak tergoyahkan,” harapnya.
Iin dan Ispan berharap, semoga konflik di masjid Al-Aqsha ini segera selesai, dan Palestina bisa segera diberikan kemerdekaan. Iin dan Ispan menyatakan kesedihannya mengetahui kondisi saudara tertindas, dengan nasib yang tidak jelas.
Harapan utama, Masjid Al-Aqsa bisa kembali ke pangkuan muslimin, dan suatu saat keinginan untuk mengunjungi Baitul Maqdis Bersama anaknya, Palestine bisa segera terwujud.
Mudah-mudahan tulisan ini menginspirasi kita semua, sekecil apapun yang bisa dilakukan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap Palestina, lakukan dengan penuh keikhlasan. Allah tidak melihat berapa jumlah yang kita keluarkan. Allah juga tidak melihat kecil besarnya peran yang kita lakukan.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Selama yang kita lakukan dengan penuh keikhlasan, meski hanya dengan memberi nama anak kita dengan nama yang berkaitan dengan Al-Aqsha dan Palestina sebagaimana pasangan Iin dan Ispan ini sebagai wujud kecintaannya, insya Allah akan dicatat sebagai pahala di sisi Allah. (A/B03/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah