Tel Aviv, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji untuk memperkuat sistem pertahanan Israel sekutunya.
Menurut laporan Kontributor MINA di Palestina, Biden tiba di Israel, Rabu (13/6) waktu setempat.
Dalam pidatonyadalam upacara resepsi resmi yang dihadiri Presiden Israel, Isaac Herzog, Perdana Menteri Yair Lapid dan Perdana Menteri alternatif, Naftali Bennett menegaskan dukungan negaranya untuk sistem “Kubah Besi” dan sistem laser di Israel.
Hal ini menunjukkan, AS berkomitmen untuk keamanan Israel dan hubungan dengannya lebih kuat lebih daripada di masa lalu.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Biden menyatakan “hubungan AS-Israel berakar dari generasi ke generasi.”
Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog menekankan, kunjungan Presiden AS Biden ke Israel mencerminkan kedalaman hubungan bilateral, menurut Saluran Berita Israel 12.
Ia menganggap kunjungan Biden sebagai “kunjungan perdamaian dari Israel ke Arab Saudi.”
“Sepanjang hidup Anda, Anda telah menjadi teman sejati dan pendukung gigih Israel dan rakyat Israel,” kata Presiden Israel kepada Presiden AS.
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Dia menganggap, “angin perdamaian bertiup dari Afrika Utara, melewati Mediterania, dan bahkan Teluk.”
Biden akan juga direncanakan bertemu dengan Lapid serta dengan Herzog dan Benjamin Netanyahu. Ia akan berpartisipasi dalam pertandingan pembukaan “Macabia”, besok malam.
Selanjutnya pada Jumat (15/6), Biden akan berkunjung ke Yerusalem yang diduduki. Ia akan meninjau rumah sakit Palestina dan bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem.
Setelah itu, Biden akan meninggalkan Israel ke Arab Saudi untuk bertemu dengan para pemimpin negara-negara Dewan Kerjasama Teluk, Mesir, Irak dan Yordania.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Dalam konteks Palestina, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan yang menemani Biden di pesawat bahwa Gedung Putih menginginkan konsulat di Yerusalem, tetapi pembicaraan masih berlangsung dan Biden tidak akan menghadirkan inisiatif baru untuk melanjutkan negosiasi antara Israel dan Palestina.
Para pejabat AS menyatakan, kunjungan Biden, “yang pertama ke kawasan itu sejak ia menjadi presiden,” berfokus pada integrasi penuh Israel ke kawasan itu dalam kerangka aliansi regional yang ingin dibentuk Washington dan Tel Aviv serta menghadapi yang digambarkannya sebagai ancaman Iran. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat