Washington, MINA – Gedung Putih dalam pernyataanya mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (12/1) berbicara dengan Presiden AS Joe Biden untuk memberikan informasi terkini tentang negosiasi yang bertujuan mengamankan pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza.
“Presiden menekankan kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata di Gaza dan pemulangan para sandera, bersama dengan lonjakan bantuan kemanusiaan yang dimungkinkan oleh penghentian pertempuran berdasarkan kesepakatan tersebut,” ujar pernyataan tersebut. Almayadeen melaporkan.
Pembicaraan ini disampaikan saat pertemuan tingkat tinggi berlanjut di Qatar, yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.
Kantor Netanyahu menyatakan ia menginformasikan kepada Biden tentang kemajuan pembicaraan dan arahan yang diberikan kepada tim negosiasi Israel di Doha.
Baca Juga: Dubes Masaki: Jepang dan Indonesia Perkuat Kemitraan Strategis di Tengah Tantangan Global
“Perdana menteri membahas dengan presiden Amerika tentang kemajuan dalam negosiasi untuk pembebasan sandera kami dan memberi tahu dia tentang mandat yang telah diberikannya kepada tim negosiasi di Doha,” kata bunyi pernyataan tersebut.
Delegasi senior Israel, termasuk Kepala Mossad dan Badan Keamanan Internal Shin Bet, telah tiba di Doha untuk berunding. Kunjungan tersebut menyusul pertemuan di Al-Quds antara Netanyahu, utusan Timur Tengah Presiden terpilih AS Donald Trump Steve Witkoff, perwakilan Biden, dan pejabat senior Israel.
Negosiasi tidak langsung dengan Hamas dilanjutkan di Qatar akhir pekan lalu, menandai upaya baru untuk mencapai resolusi. Selama lebih dari setahun, Amerika Serikat telah memediasi diskusi yang bertujuan untuk mengakhiri konflik di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera.
Kelompok advokasi Israel, Hostages and Missing Families Forum, menyebut perundingan yang sedang berlangsung itu sebagai “kesempatan bersejarah” dan mendesak para negosiator untuk mengamankan pembebasan semua tawanan.
Baca Juga: Puan Maharani Ajak Parlemen Asia Tolak Relokasi Penduduk Gaza
“Jangan biarkan satu hal pun terlewat dan kembalilah dengan kesepakatan yang memastikan pengembalian semua sandera, hingga yang terakhir,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi pembebasan tawanan di Jalur Gaza hampir mencapai kesepakatan, dengan kemungkinan terobosan sebelum Trump menjabat pada 20 Januari, menurut Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.
Siaran publik Israel, Kan, melaporkan pada Jumat malam bahwa Qatar telah mengirimkan pesan yang sangat positif kepada pendudukan Israel mengenai niat Hamas untuk maju dalam negosiasi. []
Baca Juga: Rabi Senior Ultra-Ortodoks Desak Pengikutnya Tinggalkan Semua Lembaga Zionis
Mi’raj News Agency (MINA)