Washington, MINA – Presiden AS Joe Biden mengatakan, sudah waktunya perang di Gaza “berakhir” ketika ia mengumumkan bahwa Israel menawarkan peta jalan baru menuju gencatan senjata penuh, Jumat (31/5).
Namun tak lama kemudian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menanggapi pembicaraan Biden tentang berakhirnya perang. Dia justru bersikeras bahwa tentaranya akan terus berperang sampai mereka “menghilangkan” kapasitas Hamas untuk memerintah Gaza dan menimbulkan ancaman militer.
“Hamas mempertimbangkan secara positif” isi pidato Biden mengenai “gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Gaza, rekonstruksi dan pertukaran tahanan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan. The New Arab melaporkan.
Intervensi Presiden AS terjadi ketika pasukan Israel menyerbu ke pusat kota Rafah, sehingga meningkatkan perang yang sudah berlangsung hampir delapan bulan di Gaza, meskipun ada keberatan dari dunia internasional atas serangan apa pun terhadap kota di selatan jalur tersebut.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Hal ini juga terjadi ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakui bahwa meskipun ada upaya AS untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza, situasi kemanusiaan di wilayah Palestina tetap “mengerikan”.
Dalam pidato besar pertamanya yang menguraikan bagaimana perang Gaza mungkin berakhir, Biden mengatakan bahwa tawaran tiga tahap Israel akan dimulai dengan fase enam pekan yang akan membuat pasukan Israel menarik diri dari seluruh wilayah berpenduduk di Gaza.
Kesepakatan ini juga akan mencakup “pembebasan sejumlah sandera, termasuk wanita, orang lanjut usia, orang yang terluka, sebagai imbalan atas pembebasan ratusan tahanan Palestina.”
Israel dan Hamas akan bernegosiasi selama enam pekan tersebut untuk mencapai gencatan senjata yang langgeng. Namun, jika perundingan memakan waktu lebih lama, gencatan senjata akan tetap berlaku selama perundingan terus berlanjut, kata Biden.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Presiden AS mendesak Hamas untuk menerima tawaran Israel. “Sudah waktunya perang ini berakhir, dan hari berikutnya dimulai,” katanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah