Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, bahwa pihaknya mengirim pesan pribadi ke Teheran tentang operasi angkatan laut anti-Israel yang dilakukan Yaman di Laut Merah.
Pernyataan tersebut pada Sabtu (13/1) setelah AS mengebom Yaman untuk hari kedua berturut-turut di tengah kekhawatiran bahwa dukungan buta Washington terhadap perang genosida Israel di Jalur Gaza dapat meningkatkan ketegangan regional.
“Kami menyampaikannya secara pribadi dan kami yakin kami telah mempersiapkan diri dengan baik,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, tanpa menjelaskan rincian lebih lanjut, Press Tv melaporkan, Ahad (14/1).
Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan bahwa serangan hari Sabtu menargetkan fasilitas radar Yaman dan ini merupakan “lanjutan” dari serangan gabungan untuk menurunkan kemampuan negara tersebut dalam melakukan operasi di Laut Merah.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Dalam serangan pertama mereka pada Jumat, AS dan Inggris, yang didukung oleh Bahrain, Australia, Kanada dan Belanda, menyerang lebih dari 60 sasaran di hampir 30 lokasi di Yaman, menewaskan lima orang dan melukai enam lainnya.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan, “musuh Amerika-Inggris” telah melancarkan agresi brutal “sebagai bagian dari dukungannya terhadap kelanjutan kejahatan Israel di Gaza,” dan memperingatkan bahwa serangan itu “tidak akan dibiarkan begitu saja dan tidak dihukum. ”
Negara-negara Barat telah mengklaim bahwa Iran terlibat dalam operasi angkatan bersenjata Yaman terhadap kapal-kapal milik Israel atau kapal-kapal tujuan Israel di Laut Merah, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Republik Islam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani mengatakan, Teheran “mengutuk keras” serangan pimpinan AS di Yaman sebagai “tindakan sewenang-wenang, jelas merupakan pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Yaman, dan pelanggaran hukum dan peraturan internasional.”
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Israel mengobarkan perang berdarah di Gaza pada 7 Oktober menyusul operasi bersejarah yang dilakukan pejuang perlawanan Hamas Palestina melawan entitas pendudukan. AS telah menawarkan dukungan tanpa henti kepada Israel selama serangan gencar yang menghancurkan tersebut.
Sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang terkepung, angkatan bersenjata Yaman telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah yang pemiliknya terkait dengan Israel atau mereka yang pergi ke dan dari pelabuhan di wilayah pendudukan.
Sebagai tanggapan, AS telah membentuk koalisi militer melawan pasukan Yaman di Laut Merah dan membahayakan navigasi maritim di jalur air strategis tersebut. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza