Washington, MINA – Presiden AS Joe Biden menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak berbuat cukup banyak untuk mengamankan kesepakatan dengan Hamas yang akan membebaskan sandera yang ditawan di Gaza, Senin (2/9).
Biden berkomentar menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh seorang reporter di Gedung Putih. Ketika ditanya apakah menurutnya Netanyahu berbuat cukup banyak untuk mencapai kesepakatan penyanderaan, Ia berkata “tidak” tanpa menjelaskan lebih lanjut. Middle East Eye melaporkan.
Biden berbicara sebelum pertemuan yang menentukan dengan Wakil Presiden Kamala Harris dan Tim Keamanan Nasional Gedung Putih, untuk menentukan strategi guna mendorong kesepakatan gencatan senjata.
“Mereka membahas langkah selanjutnya dalam upaya yang sedang berlangsung untuk mengamankan pembebasan sandera, termasuk melanjutkan konsultasi dengan mediator Qatar dan Mesir,” kata pernyataan Gedung Putih tentang pertemuan tersebut.
Baca Juga: Guterres Kecam Serangan Israel terhadap Pasukan UNIFIL
Komentar itu muncul setelah pasukan Israel selama akhir pekan menemukan jenazah enam sandera, termasuk warga negara Amerika-Israel berusia 23 tahun Hersh Goldberg-Polin, yang orang tuanya berbicara di Konvensi Nasional Demokrat bulan lalu.
Militer Israel menuduh para sandera dibunuh oleh pejuang Palestina. Hamas sendiri mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas kematian para sandera.
Biden juga mengatakan kepada wartawan Gedung Putih “sangat dekat” untuk mengajukan proposal akhir, untuk gencatan senjata bagi Israel dan Hamas.
Netanyahu dengan cepat menanggapi komentar Biden, membalas presiden AS dan mengatakan tekanan apa pun yang ingin diberikan AS seharusnya ditujukan pada Hamas, bukan Israel.
Baca Juga: Dua Tank Israel Paksa Masuk Markas UNIFIL di Lebanon Selatan
“Dan sekarang setelah ini kita diminta untuk menunjukkan keseriusan? Kita diminta untuk membuat konsesi? Pesan apa yang disampaikan ini kepada Hamas? Dikatakan, bunuh lebih banyak sandera,” katanya dalam konferensi pers di Yerusalem.
Kritik Biden terhadap Netanyahu muncul saat pemerintahan Biden menghadapi seruan yang semakin meningkat dari dalam kubu progresif Partai Demokrat untuk memberikan persyaratan pada dukungan militer AS untuk Israel.
Presiden AS telah mengadopsi pendekatan ‘pelukan erat’ terhadap Israel, dan sejak perang di Gaza dimulai, Biden memberikan dukungan penuh untuk Israel dan mempercepat pengiriman senjata ke negara itu sambil melindungi dari kritik di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selama berbulan-bulan AS menyalahkan Hamas sebagai hambatan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Baca Juga: AS Kirim Bantuan Pertahanan Antirudal untuk Israel
Namun, beberapa pekan terakhir negosiasi untuk kesepakatan gencatan senjata bergantung pada tuntutan Netanyahu, agar Israel mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphi dan Koridor Netzarim. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Irlandia: Serangan Israel Adalah Kejahatan Perang