Jakarta, MINA – Badan Informasi Geospasial (BIG) mengatakan, Kebijakan Satu Peta (KSP) atau One Map Policy ini sangat penting bagi mitigasi bencana di tanah air, mengingat Indonesia berada di wilayah rawan bencana (ring of fire).
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Badan Informasi Geospasial (BIG) Antonius Bambang Wijanarto dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Potensi dan Mitigasi Kebencanaan”, bertempat di Gedung Auditorium BMKG, Jakarta, Jumat (8/2).
“Kebijakan ini merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal. Inisiasi ini menjadi momentum besar bagi negara untuk melakukan perbaikan data geospasial di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut Antonius menyatakan bahwa latar belakang diluncurkannya KSP adalah dikarenakan sebelumnya di Indonesia terdapat banyak peta tematik yang dibuat oleh Kementerian/Lembaga berdasarkan peta dasar yang memiliki sumber bermacam-macam.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Hal ini menimbulkan permasalahan untuk proses perencanaan pembangunan secara nasional, termasuk mitigasi bencana. Akibatnya, banyak terjadi duplikasi peta yang dapat menghambat pembangunan nasional.
“Nah, Badan Informasi Geospasial menyediakan peta dasarnya atau papan caturnya. Jadi semua orang, Kementerian atau Lembaga, masyarakat, harus bermain di papan catur yang sama. Semakin detil, semakin baik orang bermainnya. Di sana (KSP) ada detil sungai, kontur, jalur pantai, batas wilayah, dan lain sebagainya,” jelas Antonius.
Dengan adanya KSP, pihaknya pun terus mendorong agar Pemerintah ke depannya melakukan perencanaan tata ruang untuk membangun Indonesia berbasis kebencanaan.
“Jadi kita, Badan Informasi Geospasial, didesak pertama kali adalah peta dasar kerja. Indonesia memang memerlukan informasi geospasial yang sangat akurat. Tim Badan Informasi Geospasial biasanya memberikan asistensi dalam tata ruang. Maka itu, ke depan harus ada perencaan tata ruang berbasis bencana, sebagai bagian dari mitigasi bencana,” tambahanya.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Sebagai informasi, Geoportal KSP yang sudah diluncurkan Presiden pada akhir tahun 2018 lalu bisa diakses oleh umum di laman http://portalksp.ina-sdi.or.id dan menjadi geoportal acuan bagi seluruh Kementrian atau Lembaga dan masyarakat yang membutuhkan Satu Peta Indonesia. (L/SR/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza