Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BIG: Kebijakan Satu Peta Penting untuk Mitigasi Bencana

Admin - Sabtu, 9 Februari 2019 - 08:51 WIB

Sabtu, 9 Februari 2019 - 08:51 WIB

2 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Badan Informasi Geospasial (BIG)  mengatakan, Kebijakan Satu Peta (KSP) atau One Map Policy ini sangat penting bagi mitigasi bencana di tanah air, mengingat Indonesia berada di wilayah rawan bencana (ring of fire).

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika Badan Informasi Geospasial (BIG) Antonius Bambang Wijanarto dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Potensi dan Mitigasi Kebencanaan”, bertempat di Gedung Auditorium BMKG, Jakarta, Jumat (8/2).

“Kebijakan ini merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal. Inisiasi ini menjadi momentum besar bagi negara untuk melakukan perbaikan data geospasial di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut Antonius menyatakan bahwa latar belakang diluncurkannya KSP adalah dikarenakan sebelumnya di Indonesia terdapat banyak peta tematik yang dibuat oleh Kementerian/Lembaga berdasarkan peta dasar yang memiliki sumber bermacam-macam.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Hal ini menimbulkan permasalahan untuk proses perencanaan pembangunan secara nasional, termasuk mitigasi bencana. Akibatnya, banyak terjadi duplikasi peta yang dapat menghambat pembangunan nasional.

“Nah, Badan Informasi Geospasial menyediakan peta dasarnya atau papan caturnya. Jadi semua orang, Kementerian atau Lembaga, masyarakat, harus bermain di papan catur yang sama. Semakin detil, semakin baik orang bermainnya. Di sana (KSP) ada detil sungai, kontur, jalur pantai, batas wilayah, dan lain sebagainya,” jelas Antonius.

Dengan adanya KSP, pihaknya pun terus mendorong agar Pemerintah ke depannya melakukan perencanaan tata ruang untuk membangun Indonesia berbasis kebencanaan.

“Jadi kita, Badan Informasi Geospasial, didesak pertama kali adalah peta dasar kerja. Indonesia memang memerlukan informasi geospasial yang sangat akurat. Tim Badan Informasi Geospasial biasanya memberikan asistensi dalam tata ruang. Maka itu, ke depan harus ada perencaan tata ruang berbasis bencana, sebagai bagian dari mitigasi bencana,” tambahanya.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Sebagai informasi, Geoportal KSP yang sudah diluncurkan Presiden pada akhir tahun 2018 lalu bisa diakses oleh umum di laman http://portalksp.ina-sdi.or.id dan menjadi geoportal acuan bagi seluruh Kementrian atau Lembaga dan masyarakat yang membutuhkan Satu Peta Indonesia. (L/SR/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Rekomendasi untuk Anda