Bogor, 10 Rabi’ul Awwal 1437/21 Desember 2015 (MINA) – Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengungkapkan sangat terkejut dengan perkembangan media sosial di tanah air, yang ternyata berkembang pesat sebagai wadah aspirasi masyarakat dalam situasi politik dan ekonomi bangsa.
“Medsos dapat menentukan stabilitas tanah air di berbagai bidang kini bisa diatur dari ponsel. Jadi sekarang muncul kecenderungan baru melalui benda kecil ini yaitu ponsel. Maka, situasi stabilitas ekonomi dan politik ditentukan oleh media,” kata Bima dalam acara diskusi Menghadapi Radikalisme dan Memperjuangkan Kepentingan Nasional di Media Sosial di Gedung Pusat Pengembangan Islam Bogor, Jl Padjadjaran, Bogor, Senin (21/12) siang.
Bima menybut pejabat sekarang sedikit agak direpotkan namun cukup dibantu dengan adanya medsos ini.
“Saya tidak bisa bayangkan hal-hal seperti ini sebelumnya,” tandas Bima.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Bima pun mecermati tentang karakteristik para pengguna medsos yang berbeda, ada yang cerdas ada juga yang tidak.
Oleh karena itu, Bima meminta agar pengguna media bijak dalam menggunakannya. “Bahkan sekarang tokoh-tokoh anonim bisa lebih menggerakan, lebih berpengaruh ketimbang tokoh aslinya”.
“Saya diuntungkan dengan cepatnya laporan dari masyarakat, beda seperti laporan di birokrasi yang butuh disposisi-disposisi,” ujar Bima.
Pengalaman lucu dengan media sosial, wali kota Bogor itu menuturkan. “Saat ia menghadiri acara diskusi tentang pemberantasan korupsi pada siang hari. Dalam diskusi itu, Bima mengaku sedikit korupsi karena harusnya siang hari dirinya bekerja sebagai Wali Kota.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
“Saya ngomong di diskusi saya korupsi. Dalam artinya saya kan harusnya siang bekerja di kantor. Tapi ini kan diskusi tentang pemberantasan korupsi makanya saya datang. Lalu dimuatlah di media, Wali Kota Bogor mengaku korupsi,” ujar Bima.
Lebih lanjut Bima mengatakan, rupanya ucapannya itu direspons di Twitter. Bahkan ada yang mengecam dia karena mengaku korupsi. Namun Bima santai dan meminta agar pengguna medsos bersikap bijak dan cerdas.
“Bahkan sampai ada yang nge-tweet kalau walikota korupsi kepada siapa lagi saya harus percaya. Ini yang saya yakin dia enggak baca beritanya,” ucap Bima disambut tawa hadirin.
Diskusi ini juga akan menghadirkan narasumber Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Tokoh NU Salahuddin Wahid, Direktur Komunikonten Hariqo Wibawa Satria, Mantan Sekretaris Jenderal PP Perhimpunan Mahasiswa Katolik RI (PMKRI), Edrida Pulungan (novelis dan blogger), dan berbagai ormas keagamaan. (L/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)