Ramallah, 15 Sya’ban 1438/ 12 Mei 2017 (MINA) – Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) melaporkan, Kamis (11/5), dalam rangka memperingati 69 tahun Nakbah (Hari Malapetaka), warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah dan menjadi pengungsi dengan jumlah yang meningkat dari 800.000 jiwa pada tahun 1948 hingga 5,59 juta jiwa pada tahun 2016.
Peningkatan itu terus terjadi dari tahun ke tahun, mulai pada 1948 dari dua pertiga jumlah populasi hingga meningkat 42 persen dari total populasi di Palestina, demikian Wafa yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kepala Biro PCBS Ola Awad mengkaji kondisi warga Palestina di seluruh dunia dalam peringatan Nakbah itu. Dia mengatakan, sejumlah 1,4 juta warga Palestina telah tinggal di 1.300 kota dan desa Palestina yang bersejarah pada tahun 1948.
“Lebih dari 800.000 penduduk diusir dari tanah air di Tepi Barat dan Jalur Gaza ke negara tetangga seperti Arab, dan negara-negara lain di dunia,” ujarnya.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Menurutnya, ribuan orang Palestina juga mengungsi dari rumah mereka, namun tetap berada di wilayah yang dikuasai Israel sejak tahun 1948.
“Menurut bukti dokumenter, Israel menguasai 774 kota dan desa, menghancurkan 531 kota dan desa Palestina selama Nakbah. Kekejaman pasukan Zionis juga mencakup lebih dari 70 pembantaian di mana lebih dari 15.000 orang Palestina terbunuh,” katanya.
Ia menambahkan, menurut perkiraan populasi dunia Palestina mencapai 12,70 juta pada akhir 2016.
Jumlah orang Palestina yang masih tinggal di tanah yang bersejarah pada akhir tahun 2016 adalah 6,41 juta jiwa, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 7,12 juta jiwa pada akhir tahun 2020 berdasarkan tingkat pertumbuhan saat ini.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Data statistik juga menunjukkan bahwa pengungsi sekitar 42% dari total penduduk Palestina di wilayah Palestina.
Catatan UNRWA menunjukkan ada 5,59 juta pengungsi Palestina yang terdaftar pada awal tahun 2016. Sekitar 29% pengungsi Palestina yang terdaftar tinggal di 58 kamp pengungsi, 10 kamp di antaranya berada di Yordania, 9 kamp di Suriah, 12 kamp di Lebanon, 19 kamp di Tepi Barat, dan 8 kamp di Jalur Gaza.
Perkiraan ini mewakili jumlah minimum pengungsi Palestina, mengingat adanya pengungsi yang tidak terdaftar. Perkiraan ini juga tidak termasuk warga Palestina yang mengungsi antara tahun 1949 dan Perang 1967, menurut definisi UNRWA, dan tidak memasukkan orang non-pengungsi yang pergi atau dipaksa pergi sebagai akibat dari Perang 1967.
Jumlah orang Palestina yang tinggal di tanah air mereka setelah Nakbah tahun 1948 diperkirakan mencapai 154.000 orang, namun perkiraan 2016 menunjukkan bahwa mereka telah berkembang menjadi 1,53 juta pada peringatan 69 Tahun Nakbah, kebanyakan dari mereka masih muda, karena Berada dalam masyarakat Palestina secara keseluruhan.
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Jumlah penduduk Palestina di tanah air diperkirakan mencapai 4,88 juta pada akhir 2016: 2,97 juta di Tepi Barat dan 1,91 juta di Jalur Gaza.
Jumlah warga Palestina di Kota Al-Quds pada akhir tahun 2016 adalah sekitar 432.000 jiwa, di antaranya 62% tinggal di daerah Al-Quds setelah dikuasai Israel pada tahun 1967.
Kepadatan penduduk di Palestina pada akhir 2016 adalah 811 orang per kilometer persegi: 526 orang per kilometer persegi di Tepi Barat dan 5.239 orang per kilometer persegi di Jalur Gaza.
Ada 413 permukiman ilegal yang dibangun otoritas pendudukan Israel di Tepi Barat (termasuk 150 permukiman dan 119 pos hambatan) pada akhir 2015. Selanjutnya, sekitar 48% wilayah permukim ilegal. (T/R010/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam