Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bisnis dengan Allah: Perniagaan yang Tak Pernah Merugi

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

0 Views

SETIAP manusia mengejar keuntungan. Ada yang rela bekerja siang malam, ada yang berkorban waktu dan tenaga demi bisnis, ada pula yang bertaruh harta demi meraih laba.(Foto: ig)

SETIAP manusia mengejar keuntungan. Ada yang rela bekerja siang malam, ada yang berkorban waktu dan tenaga demi bisnis, ada pula yang bertaruh harta demi meraih laba. Namun, berapa banyak dari kita yang menyadari bahwa semua keuntungan dunia hanyalah sementara, mudah hilang, dan bisa lenyap dalam sekejap? Sungguh, ada satu perniagaan agung yang Allah janjikan tak akan pernah merugi—sebuah investasi abadi yang keuntungannya tak terbandingkan dengan segala harta dunia.

Allah menyinggung perniagaan ini dalam QS. Faṭir ayat 29, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”

Ayat ini begitu indah. Allah menggunakan istilah “perniagaan” atau “bisnis” untuk menggambarkan ibadah hamba-hamba-Nya. Ini menunjukkan bahwa setiap amal kita tidak pernah sia-sia. Justru, Allah menjadikannya sebuah transaksi yang bernilai sangat tinggi, dengan keuntungan abadi di akhirat.

Dalam bisnis dunia, keuntungan seringkali tidak pasti. Kadang naik, kadang turun. Kadang untung besar, kadang rugi total. Namun dalam bisnis dengan Allah, keuntungannya sudah dijamin. Tidak ada resiko kerugian sedikit pun, sebab Allah adalah sebaik-baik Pemberi balasan.

Baca Juga: Santripreneur dalam Kegiatan Pondok, Latihan Kepemimpinan Sejak Dini

Lantas, apa saja modal yang harus kita keluarkan dalam perniagaan ini? QS. Fāṭir ayat 29 memberikan tiga kunci utama: membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), mendirikan shalat, dan menafkahkan rezeki. Modalnya bukan harta berlimpah, melainkan kesungguhan hati dan amal saleh yang tulus.

Membaca Al-Qur’an adalah modal pertama. Bukan sekadar melafalkannya, tapi juga mentadabburi, memahami, lalu mengamalkannya. Al-Qur’an adalah petunjuk jalan sukses, bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Semakin dekat kita dengan Al-Qur’an, semakin kokoh bisnis spiritual kita.

Modal kedua adalah shalat. Shalat bukan hanya kewajiban, tapi juga investasi besar. Setiap rakaat, setiap sujud, adalah bukti transaksi kita dengan Allah. Jika shalat ditegakkan dengan khusyuk, maka ia menjadi penopang utama agar perniagaan ini tetap kokoh.

Modal ketiga adalah menafkahkan sebagian rezeki, baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Infaq dan sedekah adalah jalan mengalirkan harta agar bernilai abadi. Harta yang kita tahan akan habis dimakan waktu, tapi harta yang kita infakkan justru bertumbuh dalam tabungan akhirat.

Baca Juga: Santripreneur Literasi: Berkarya Lewat Menulis tentang Palestina

Lalu apa keuntungan dari bisnis dengan Allah ini? Allah janjikan pahala yang besar, ampunan, dan balasan yang lebih baik dari apa yang kita keluarkan. Keuntungan itu bukan hanya berupa ketenangan hati di dunia, tapi juga surga yang penuh kenikmatan di akhirat.

Maka, mari kita berbisnis dengan Allah sejak sekarang. Jangan menunggu kaya raya dulu untuk bersedekah, jangan menunggu waktu luang untuk membaca Al-Qur’an, dan jangan menunda shalat. Bisnis ini bisa dimulai dengan hal-hal sederhana namun konsisten.

Kiat mengamalkannya: (1) Luangkan waktu minimal 10 menit setiap hari membaca dan mentadabburi Al-Qur’an, (2) Jaga shalat lima waktu dengan tepat waktu, jadikan ia prioritas utama, (3) Sisihkan sebagian rezeki setiap kali mendapat penghasilan, sekecil apa pun jumlahnya.

Inilah perniagaan yang tak akan pernah merugi. Dunia mungkin memberi kita keuntungan sesaat, tapi bisnis dengan Allah menjanjikan keberuntungan abadi. Mari kita berinvestasi pada amal saleh, agar kelak kita datang kepada Allah dengan hati yang penuh cahaya.[]

Baca Juga: Membangun Bisnis dengan Hati dan Strategi

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Santripreneur Bangun Ekonomi Lewat Produk UKMK

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Preneur
MINA Preneur
Tausiyah
Indonesia
Internasional
Tausiyah
Palestina