Jakarta, MINA – Dukungan dari anggota parlemen seluruh dunia yang menyepakati Pernyataan Bersama atas inisiasi Indonesia untuk menentang dan menolak keras aneksasi terbaru Israel atas wilayah Palestina terus bergulir.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR RI) Fadli Zon menyatakan, sejak Pernyataan Bersama tersebut dikeluarkan pada 1 Juli 2020, saat ini telah mendapat dukungan sekitar 242 anggota parlemen dari berbagai negara.
Dukungan anggota parlemen dari berbagai negara itu antara lain dari Turki, Yordania, Amerika Serikat, Maladewa, Kuwait, Qatar, Aljazair, Maroko, Ghana, Brazil, Tunisia, Finlandia, Mauritania, Austria, Polandia, Belgia, Tajikistan, Inggris, Libya, Italia, Afrika Selatan, dan lainnya.
Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Al-Quds itu bersyukur otoritas Israel belum mengeksekusi rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat Palestina tersebut. Namun, ia menegaskan rencana tersebut harus terus dilawan.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Kita terus menggalang dukungan dari parlemen dari berbagai negara. Sekarang (Aneksasi) baru ditunda dan belum dibatalkan,” kata Fadli saat menerima kunjungan delegasi Aqsa Working Group (AWG) di Fadli Zon Library Jakarta, Jumat (10/7).
Delegasi AWG dipimpin Ketua Umum AWG Agus Sudarmaji didampingi pengurus AWG Aang Gunawan, Kepala Peliputan Kantor Berita MINA Rana Setiawan dan wartawan MINA Abdullah. Pertemuan tersebut membahas tentang upaya bersama dalam melawan aneksasi Israel dan mewujudkan negara Palestina yang berdaulat dan merdeka.
Fadli juga menegaskan langkah-langkah untuk mendukung Palestina ini harus terus digaungkan. “Saya kira (upaya) ini harus digaungkan terus. Karena yang bisa ini Indonesia,” pungkasnya.
Dalam Pernyataan Bersama anggota Parlemen dunia untuk menentang dan menolak keras aneksasi terbaru Israel atas wilayah Palestina menegaskan kembali solidaritas dan komitmen kepada rakyat Palestina, termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri, dan terciptanya Palestina yang merdeka.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Ketua Umum AWG Agus Sudarmaji mendukung penuh inisiasi dari BKSAP DPR RI ini. Menurutnya, Palestina merupakan salah satu isu prioritas yang harus diperjuangkan Indonesia di semua forum internasional termasuk Dewan Keamanan PBB.
“Kami juga menyerukan kepada pemimpin dunia untuk mendukung dan mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina,” katanya.
Aneksasi terbaru tersebut dan aneksasi-aneksasi sebelumnya atas wilayah Palestina semakin mereduksi wilayah Palestina yang bahkan berdasarkan proposal Trump terbaru hanya akan tersisa sekitar 15% dari keseluruhan wilayah Palestina sebelum dijajah Israel.
Aneksasi sepihak di wilayah pendudukan adalah ilegal berdasarkan hukum internasional.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Pada Januari pemerintahan Trump mendukung langkah otoritas Israel menganeksasi wilayah Tepi Barat tersebut dan dia menyebutkan sebagai bagian dari “kesepakatan abad ini” yang digagas Trump.
Aneksasi ini direncanakan dimulai prosesnya 1 Juli. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menundanya karena belum mendapat dukungan dari AS.
Rencana aneksasi di sebagian besar Tepi Barat dan Lembah Yordania mendapat tentangan dari dunia internasional. Negara-negara Eropa dan Arab menyatakan penolakan mereka.
Aneksasi ini memupuskan harapan Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka sesuai batas negara sebelum Perang 1967. Wilayah yang akan menjadi Palestina itu seharusnya meliputi Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
AWG adalah lembaga yang fokus menggalang bantuan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina dan upaya pembebasan Masjid Al-Aqsha. AWG yang berkantor pusat di Jakarta, didirikan sebagai tindak lanjut dari Seminar Internasional tentang Al-Aqsa dan Palestina pada 2009 lalu. (L/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan