Banda Aceh, MINA – Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Aceh menggelar sosialisasi perlindungan tumbuhan dan satwa dilindungi kepada siswa-siswa SMA 1 Lhoknga, Aceh Besar.
Sosialisasi ini merupakan program BKSDA Visit School mengedukasi masyarakat tentang perlindungan tumbuhan dan satwa dilindungi di Indonesia.
Dalam sosialisasi itu, BKSDA juga menghadirkan opsetan harimau sumatra, beruang madu, gading gajah, paruh rangkong, paruh julang emas, enggang papan, dan sisik tringgiling, untuk diperlihatkan kepada para siswa.
Dokter Hewan BKSDA Aceh Taing Lubis, Sabtu (7/9), mengatakan, pemahaman tersebut diberikan agar para siswa bisa memahami tumbuhan dan satwa dilindungi sehingga dilarang untuk dipelihara maupun diperjual belikan.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Mereka nantinya juga akan menyampaikan kepada masyarakat, juga mengingatkan warga yang memelihara satwa maupun tumbuhan dilindungi,” kata Taing.
Menurutnya, Aceh merupakan provinsi yang masih menyimpan satwa dilindungi, seperti orangutan sumatra, Rangkong, Badak Sumatra, Tringgiling, Kukang, dan jenis satwa dilindungi lainnya.
SMA 1 Lhoknga dipilih sebagai lokasi edukasi lantaran, sekolah ini sudah terlebih dahulu terlibat dalam konservasi penyu, mangrove, perubahan iklim, dan pelestarian terumbu karang.
“Kita tau sekolah ini sudah duluan fokus pada konservasi penyu. Ini sebagai edukasi tambahan tentang satwa dan tumbuhan kepada siswa,” papar Lubis.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA 1 Lhoknga Aceh Besar Elly Suzana mengatakan, para siswa sangat antusias terhadap materi yang disampaikan, apalagi mereka sudah duluan berkecimpung di dunia konservasi.
“Kita sudah sering memberikan edukasi kepada siswa tentang perlindungan satwa,” kata Elly.
Pihak sekolah juga akan mengajak para siswa ke kantor BKSDA untuk melihat langsung satwa, sesuai kurikulum yang diterapkan di sekolah, di mana siswa bukan hanya belajar teori melainkan melihat langsung. (L/AP/P1 )
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September