Jakarta, MINA – TNI AL berhasil menemukan black box atau kotak hitam milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Selasa (12/1).
Black box ditemukan di sekitar Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pukul 16.40 WIB, dan diangkut menggunakan KRI Kurau ke Posko JICT. Black box ditemukan setelah dilakukan pencarian selama empat hari.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya dalam keterangan persnya di JICT Tanjung Priok, Jakarta, mengungkapkan, black box yang ditemukan adalah jenis FDR (Flight Data Recorder). Sementara CVR (Cockpit Voice Recorder) masih dalam pencarian.
Sriwijaya Air SJ 182 jatuh pada Sabtu (9/1) lalu usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Sedianya pesawat nahas tersebut akan menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Dengan segala data yang disimpan, kotak hitam menjadi salah satu pelengkap untuk mencari penyebab jatuhnya pesawat.
Mengutip dari FlightRadar24, black box terdiri dari dua kombinasi perangkat yaitu CVR (Cockpit Voice Recorder) dan FDR (Flight Data Recorder).
FDR terus merekam beragam data tentang semua aspek pesawat saat terbang dari satu tempat ke tempat lain. Sementara CVR merekam percakapan di dek penerbangan dan suara-suara seperti transmisi radio dan alarm otomatis.
Ide dasarnya, jika ada masalah yang muncul dengan pesawat, terutama jika terjadi kecelakaan, data dari kotak hitam dapat membantu merekonstruksi apa yang sebenarnya terjadi. (L/R2/P2)
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)