Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS BLACKLIST BANK TERBESAR RUSIA

Rudi Hendrik - Sabtu, 13 September 2014 - 17:15 WIB

Sabtu, 13 September 2014 - 17:15 WIB

711 Views

Sberbank adalah bank terbesar di Rusia (Gambar: AA)
Sberbank adalah bank terbesar di Rusia (Gambar: AA)

Sberbank adalah bank terbesar di Rusia (Gambar: AA)

Washington, 18 Dzulqa’dah 1435/13 September 2014 (MINA) – Pemerintahan Obama memberi sanksi bank terbesar Rusia, Jumat (12/8), di mana Amerika Serikat (AS) berusaha memperluas sanksi terhadap sektor keuangan, energi dan pertahanan Rusia.

“Langkah-langkah ini menggarisbawahi tekad lanjutan dari masyarakat internasional terhadap agresi Rusia,” kata Menteri Keuangan AS Jack Lew dalam sebuah pernyataan, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Tindakan Washington tersebut bekerjasama dengan Uni Eropa yang menetapkan sendiri sanksi terhadap Moskow, Jumat pekan lalu. AS dan Uni Eropa menyalahkan Rusia karena menimbulkan kekacauan di Ukraina Timur.

“Sangat penting bagi Rusia bekerja sama dengan Ukraina dan mitra internasional lainnya untuk menemukan penyelesaian yang langgeng bagi konflik. Jika Rusia melakukannya, sanksi baru ini bisa ditunda,” kata Lew.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Sebagai bagian dari penetapan Jumat, Washington memasukkan Sberbank Rusia, bank terbesar di Rusia, dalam daftar blacklist.

Menurut Departemen Keuangan AS, Sberbank menguasai sekitar seperempat aset perbankan Rusia, dan sepertiga dari modal perbankan.

Sberbank bersama lima bank lainnya yang sebelumnya dikenakan sanksi, diberi pembatasan keuangan dengan mengurangi jangka waktu hutang baru dari 90 hari menjadi 30 hari.

Sanksi lainnya adalah larangan ekspor barang, jasa atau teknologi untuk lima perusahaan “dalam mendukung eksplorasi atau produksi bagi perairan Rusia, lepas pantai Kutub Utara, atau proyek-proyek yang memiliki potensi untuk menghasilkan minyak”. Kelima perusahaan itu adalah Gazprom, Gazprom Neft, Lukoil, Surgutneftegas, dan Rosneft.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Departemen Keuangan AS juga membuka pintu bagi sanksi yang ditujukan terhadap individu dalam sektor pertahanan dan terkait Rusia, menunjuk dan memblokir aset lima perusahaan teknologi pertahanan milik Rusia, yaitu OAO Dolgoprudny Research Production Enterprise, Mytishchinski Mashinostroitelny Zavod OAO, Kalinin Machine Plant JSC, Almaz-Antey GSKB, dan JSC NIIP. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional