Aljir, MINA – Pengadilan Béjaia di kota Aljazair pada Kamis (24/5/2018) menghukum Marzouk Touati seorang blogger 10 tahun penjara karena berkomunikasi dengan pejabat Israel dan menghasut pembangkangan sipil.
Touati juga didenda 50.000 dinar ($ 430), hukuman lebih ringan dari tuntutan Jaksa Agung Dewan Kehakiman Béjaïa yang telah meminta hukuman seumur hidup. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan.
Touati memposting sebuah video di situs webnya tentang dialog yang dia lakukan dengan seseorang yang diduga menjadi juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Israel untuk media Arab.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Setelah pasukan keamanan Aljazair menggerebek rumahnya dan menyita komputernya, mereka menyimpulkan bahwa terdakwa memiliki hubungan dengan beberapa orang yang telah melarikan diri dari Aljazair dan tinggal di negara-negara Arab seperti Maroko.
Touati juga memiliki hubungan lain dengan orang-orang dari negara-negara termasuk Israel, di mana dia berhubungan dengan aktivis lokal.
Salah satu aktivis Israel disebut “Gabrielle Qatouf” dan meminta informasi tentang properti orang Yahudi di Aljazair dengan imbalan uang.
Seseorang yang diidentifikasi sebagai kolonel di dinas intelijen dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel melakukan dialog dengannya.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Terdakwa dikatakan telah memberinya informasi tentang ras dan etnis di Aljazair, serta sertifikat CV dan universitasnya sendiri untuk melakukan perjalanan ke Israel. (T/RS2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB