Emir Qatar Sheih Hamad bin Khalifa al-Thani memasuki Jalur Gaza pada Selasa (23/10) dalam kunjungan pertama kepala negara sejak gerakan Hamas menguasai wilayah itu.
Gambar tayangan stasiun televisi satelit Al Jazeera menunjukkan pemimpin Qatar itu merangkul Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya setelah memasuki daerah Palestina itu dari Sinai Mesir.
Setelah lagu nasional Palestina dan Qatar dikumandangkan, emir berjalan melalui karpet merah dan berjabat tangan dengan para pejabat penting Hamas.
Sebelumnya emir, yang datang bersama istrinya Sheikha Moza binti Nasser, mendarat di bandara El-Arish di Sinai Mesir dan diterbangkan oleh helikopter ke pelintasan Rafah.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Ia memasuki Gaza memimpin satu delegasi yang juga termasuk Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jassem al-Thani. Mereka disambut oleh Haniya dan kabinetnya serta Salah al-Aruri, seorang anggota senior kepemimpinan gerakan itu di pengasingan.
Kunjungan itu merupakan kedua ke daerah itu oleh Sheikh Hamad. Ia terakhir mengunjungi Gaza tahun 1999, ketika ia disambut oleh pemimpin Palestina Yasser Arafat (almarhum) di bandara internasional Gaza di Rafah.
Bandara itu hancur akibat serangan-serangan Israel beberapa tahun kemudian dalam aksi perlawanan rakyat Palestina (intifada) kedua tahun 2000-2005.
Tujuan kunjungan pemimpin Qatar itu adalah meresmikan proyek investasi senilai 254 juta dolar AS untuk membangun kembali Jalur Gaza yang miskin dan mengalami kerusakan berkelanjutan selama operasi 22 hari Israel yang dimulai pada akhir Desember 2008.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Proyek ini akan mencakup pembangunan jalan, perumahan dan infrastruktur, serta pengembangan pertanian, kata para pejabat. Haniya memuji kunjungan tingkat atas itu sebagai “kemenangan” atas politik dan ekonomi pengepungan di pemerintahannya.
“Anda secara resmi mendeklarasikan akhir blokade politik dan ekonomi yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza oleh pasukan ketidakadilan dan tirani,” katanya kepada emir.
Pernyataannya itu mengacu pada boikot politik pemerintahannya serta blokade ekonomi yang dikenakan oleh Israel, di tempat itu sejak 2006, yang mencegah Palestina membawa bahan bangunan ke wilayah itu. “Hari ini kita menghancurkan dinding blokade melalui kunjungan ini, terima kasih Qatar,” katanya.
Kunjungan itu juga bertepatan dengan memuncaknya ketegangan di Gaza, dengan seorang tentara Israel luka parah akibat satu ledakan di perbatasan itu. (Rep/MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan