Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BLOKADE ISRAEL DI GAZA RUGIKAN SEKTOR PERTANIAN PALESTINA

Septia Eka Putri - Rabu, 24 Desember 2014 - 14:11 WIB

Rabu, 24 Desember 2014 - 14:11 WIB

693 Views ㅤ

Foto : English1, Ilustrasi
Foto : English1, Ilustrasi

Foto : English1, Ilustrasi

Gaza, 2 Rabi’ul Awwal 1436/24 Desember 2014 (MINA) – Blokade Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah menimbulkan kerugian besar terhadap perekonomian wilayah Palestina, dengan sektor pertanian dari daerah jalur Gaza yang berdampak buruk.

Menanam tanaman di Gaza berubah menjadi proses yang sangat mahal akibat blokade, perang, dan baru-baru ini terjadi perang ekonomi Israel terhadap petani Palestina.

Selain itu, para petani Palestina menghadapi tantangan besar untuk menjual hasil panen mereka, terutama di pasar luar negeri, Press Tv melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

“Buah stroberi menjadi sangat mahal setelah blokade. Penutupan perbatasan membuat kita menderita karena kita tidak bisa mengekspor produk ke Eropa. Hal ini akan memaksa kita untuk menjualnya di pasar lokal dengan harga yang sangat rendah,” kata seorang petani Palestina yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat

Otoritas pendudukan Israel telah memberlakukan kebijakan keras terhadap pertanian Gaza, terutama yang terletak dekat dengan garis perbatasan yang memiliki tanah paling subur di wilayah tersebut.

“Transportasi tanaman mahal, selain pembatasan perbatasan. Sebagai contoh, perangkat pemeriksaan di perbatasan Israel dengan ketinggian 120 sentimeter. Hal ini membuat ekspor petani Palestina lebih sedikit dalam jumlahnya,” kata Mousa Jadba dari Persatuan Komite Pekerjaan Pertanian (UAWC), sebuah organisasi non-profit yang mencoba untuk meningkatkan kinerja petani Palestina.

Dalam perang terbaru di Gaza, Israel mulai menggempur daerah Jalur Gaza pada awal Juli, menimbulkan kerugian besar di tanah Palestina. Hampir 2.140 warga Palestina, kebanyakan warga sipil tewas dalam serangan militer Israel dan sekitar 11.000 warga Gaza lainnya luka-luka.

Perang Israel berakhir pada 26 Agustus 2014 dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir, yang mulai berlaku setelah negosiasi di ibukota Mesir, Kairo. Kesepakatan itu menetapkan kelonggaran dari blokade tujuh tahun Israel serta penyediaan jaminan bahwa tuntutan Palestina akan terpenuhi. (T/P007/R05)

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khadijah