Tel Aviv, MINA – Laporan Media Amerika, Bloomberg baru-baru ini, mengungkapkan bahwa peningkatan pesat jumlah korban terluka di kalangan tentara Israel di Jalur Gaza bisa mencapai 20.000 orang, “merupakan kerugian tersembunyi dari perang tersebut.”
“Jumlah korban cedera mungkin akan meningkat menjadi sekitar 20.000 orang, jika tentara yang mengalami trauma dihitung,” kata Ketua Organisasi Veteran Penyandang Disabilitas, Edan Kleiman, mengatakan kepada Bloomberg, dilansir Quds Press, Kamis (28/12).
Kleiman menambah ini pertama kalinya Israel menyaksikan begitu banyak korban luka yang harus direhabilitasi, karena pihak berwenang Israel tidak menyadari betapa parahnya masalah atau situasinya.
“Kita belum pernah melihat begitu banyak korban luka seperti yang kita saksikan sekarang. Mereka yang terluka harus direhabilitasi, sementara pihak berwenang Israel tidak menyadari keseriusan situasi ini,” tambahnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Bloomberg juga mencatat peningkatan jumlah tentara terluka yang juga didiagnosis menderita gangguan trauma, sehingga menambah biaya medis tambahan untuk rehabilitasi dan kompensasi yang tidak diperhitungkan.
“Jumlah korban luka yang sangat besar dalam perang ini akan menjadi pengingat yang jelas akan konflik di tahun-tahun mendatang,” tambah Bloomberg.
Sementara itu, Kepala Departemen Rehabilitasi di Kementerian Keamanan Pendudukan Israel, Limor Luria mengungkapkan rincian cedera yang diderita tentara Israel, menunjukkan bahwa 58% dari mereka mengalami cedera pada tangan dan kaki, termasuk yang memerlukan amputasi, dan 12% di antaranya mengalami cedera pada organ dalam seperti limpa dan ginjal, serta cedera pada kepala dan mata. (T/R5/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza