London, MINA – Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) melobi beberapa sekutu Eropa mereka untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Bashar al-Assad dan meringankan sanksi ekonomi terhadap pemerintah Suriah, menurut Bloomberg.
Upaya negara-negara Teluk telah berlangsung di berbagai tingkatan selama berbulan-bulan, dengan fokus khusus untuk mencoba mendapatkan dukungan Eropa guna mencabut sanksi terhadap tokoh-tokoh kunci pemerintah Suriah, The New Arab melaporkan.
Mereka berpendapat bahwa langkah diplomatik untuk mengakhiri konflik 12 tahun itu sia-sia kecuali sanksi dapat dicabut untuk memungkinkan kebangkitan ekonomi yang runtuh di Suriah.
AS dan UE menjatuhkan sanksi ekonomi berat kepada tokoh dan entitas utama Suriah terkait sejumlah kekejaman yang dilakukan selama perang di negara Arab itu.
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
Namun, kejahatan Assad tampaknya sudah diabaikan oleh Arab Saudi dan UEA, serta anggota Liga Arab lainnya.
Dorongan oleh Riyadh dan Abu Dhabi untuk memulai proses normalisasi antara Assad dan Eropa mengikuti keberhasilan reintegrasi pemerintah Suriah ke Liga Arab pada bulan Mei.
Diyakini bahwa pejabat Saudi dan Emirat menggunakan pengungsi sebagai alat tawar-menawar dengan Eropa. Mereka berdalih bahwa Suriah yang diperintah oleh Assad yang makmur secara ekonomi dan bebas sanksi akan memungkinkan jutaan pengungsi untuk kembali ke negara itu.
Ini tidak hanya menguntungkan beberapa pihak di Eropa, di mana kebijakan politik anti-migran telah menjadi norma, tetapi juga negara-negara tetangga seperti Yordania dan Lebanon, klaim mereka. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina