BMKG: Gelombang Sangat Tinggi dapat Terjadi di Laut Selatan

Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Cilacap, MINA – Gelombang laut setinggi empat sampai enam meter atau sangat tinggi diperkirakan dapat terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal itu diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika () dalam peribgatan dini yang dikeluarkan Jumat (4/8). Peringatan dini tersebut berlaku hingga Sabtu (5/8) besok.

Dalam peringatan dini juga menyebutkan, bahwa gelombang yang sangat tinggi berpeluang te4jadi di perairan Sukabumi-Cianjur, perairan Garut-Pangandaran, perairan Cilacap, perairan Kebumen-Purworejo, perairan Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-DIY.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah menyampaikan, tinggi gelombang laut antara lain dipengaruhi oleh pola angin.

“Gelombang sangat tinggi itu terjadi karena faktor pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan, yang umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 8-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan,” katanya.

“Kalau dilihat pada pemodelan gelombang, tinggi gelombang empat sampai enam meter memang berpotensi terjadi hingga Senin (7/8). Kami akan pantau, apakah gelombang sangat tinggi itu masih berpotensi terjadi atau kah akan terjadi penurunan,” ia menjelaskan.

Teguh meminta operator sarana transportasi laut memerhatikan kondisi gelombang dan kecepatan angin demi keselamatan pelayaran.

Ditambahkan,
kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko bagi pelayaran perahu nelayan serta kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter bisa membahayakan pengoperasian tongkang.

Selain itu, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko bagi pelayaran kapal feri serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter berisiko bagi pengoperasian kapal berukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

“Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas atau berwisata di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi agar selalu waspada, salah satunya dengan tidak mandi atau bermain air di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas,” kata Teguh. (R/B04/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.