Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG: Gempa M6,3 di Simeulue Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

Mujiburrahman Editor : Rudi Hendrik - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views ㅤ

Ilustrasi gempa

Jakarta, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 yang mengguncang wilayah Simeulue, Aceh, pada Kamis (27/11), dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia yang sejak lama menjadi sumber utama gempa bumi tektonik di barat Sumatra.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa hasil analisis awal menunjukkan gempa tersebut merupakan gempa dangkal. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo dan Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis.

BMKG mencatat bahwa guncangan dirasakan cukup kuat di wilayah Simeulue dan sekitarnya. Sejumlah warga sempat keluar rumah untuk mencari area aman ketika goncangan terjadi. Meski demikian, hingga laporan ini disusun, BMKG belum menerima informasi terkait kerusakan signifikan maupun adanya korban jiwa. Pihak pemerintah daerah setempat masih melakukan pendataan di lapangan.

Daryono menambahkan bahwa gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami karena mekanisme sumbernya tidak menunjukkan indikasi pemicu gelombang besar. Namun demikian, ia tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat wilayah Aceh dan sekitarnya berada pada kawasan rawan gempa akibat aktivitas pertemuan lempeng yang terus berlangsung.

Baca Juga: Gempa Guncang Simeulue Aceh, Masjid Rusak Parah, Belasan Atlet Karate Luka

“BMKG terus melakukan pemantauan dan pembaruan informasi secara berkala. Kami mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap merujuk pada informasi yang dikeluarkan oleh BMKG maupun instansi resmi lainnya,” kata Daryono.

Simeulue dan pesisir barat Sumatra merupakan kawasan yang kerap merasakan gempa tektonik akibat subduksi aktif tersebut. Penguatan edukasi kebencanaan, kesiapsiagaan masyarakat, serta peningkatan standar bangunan tahan gempa menjadi langkah penting untuk meminimalkan risiko ke depan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir Bandang dan Angin Kencang Robohkan 4 Tower SUTT di Aceh

Rekomendasi untuk Anda