Cilacap, MINA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia, tepatnya di selatan Jawa Tengah (Jateng) pada 1 hingga 4 Januari 2025 mendatang.
Terkait dengan hal itu, seluruh pengguna jasa kelautan diimbau untuk memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.
“Potensi terjadinya gelombang tinggi ini dipicu peningkatan kecepatan angin akibat adanya bibit siklon 94S di Samudra Hindia selatan Jawa. Pola gerak angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Rabu (1/1).
Teguh menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.
Baca Juga: Ujian Nasional Akan Kembali Dilaksanakan pada 2026
Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, dan Samudra Pasifik utara Papua. “Oleh karena itu, hari ini 1 Januari kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, dan Samudra Hindia selatan Purworejo,” ujarnya.
“Ini yang berlaku hingga Sabtu 4 Januari pukul 07.00 WIB. Karena tinggi gelombang di Samudra Hindia wilayah selatan Jateng berpotensi mencapai 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori tinggi,” ucapnya menambahkan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Jakarta