Jakarta, MINA – Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar waspada tsunami masih diterapkan.
Hal ini berdasarkan informasi Badan Geologi terkait perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau serta dengan mempertimbangkan kondisi lereng dasar laut atau kondisi potensi kegempaan di Selat Sunda
“Zona waspada tsunami masih diterapkan dalam radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah (elevasi kurang dari 5 meter di atas permukaan laut),” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly, Sabtu (5/1).
BMKG meminta agar masyarakat tetap tenang dan waspada, dalam beraktivitas di pantai atau pesisir Selat Sunda radius 500 meter dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Selain itu, masyarakat diminta terus memonitor perkembangan informasi terkait kewaspadaan bahaya tsunami melalui website, aplikasi mobile, dan media sosial InfoBMKG, serta memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui aplikasi MAGMA INDONESIA Badan Geologi-ESDM agar tidak terpancing dengan informasi atau isu yang menyesatkan.
“BMKG beserta Badan Geologi dengan dukungan TNI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman masih tetap terus memantau, dan akan terus menyampaikan informasi perkembangannya,” tegas Sadly.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aktivitas Gunung Anak Krakatau telah memicu terjadinya bencana tsunami di Selat Sunda, yang menyebabkan ratus orang meninggal di Pandeglang (Banteng) dan Lampung Selatan (Lampung). Selain itu, ribuan warga saat ini masih tinggal di tempat-tempat penampungan pengungsi. (R/R09/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini