Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG: Masyarakat Agar Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Widi Kusnadi Editor : Ali Farkhan Tsani - Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:04 WIB

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:04 WIB

37 Views

(foto: BMKG)

Jakarta, MINA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meyimpulkan musim hujan pada periode tahun 2024 hingga 2025 akan berada dalam kategori normal. Meski begitu, BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap mewaspadai terhadap bencana hidrometeorologi basah seperti banjir bandang, hingga tanah longsor.

“Secara umum, untuk musim hujan tahun 2024 hingga 2025 ini di seluruh indonesia, apabila di lihat dari sifat hujannya sebagian besar wilayah Indonesia memang berada pada kategori sifat hujan yang normal. Normal artinya sama dengan rata-ratanya,” ujar Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Fachri Radjab dalam Konfrensi Pers Secara virtual, Selasa (1/10)

Lebih lanjut, Fachri mengatakan bahwa musim hujan di Indonesiamemiliki waktu kedatang yang berbeda-beda di setiap wilayah, “oleh karena itulah BMKG membuat yang namanya zona musim atau ZOM,” ujarnya

Fachri mengungkapkan, di seluruh Indonesia ada 699 zona musim, di mana setiap ZOM itu punya karaktersistiknya masing-masing, baik kapan datang musimnya, kapan puncaknya, kapan berakhir musimnya juga berbeda-beda.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

“Sekitar 448 ZOM atau 48,1 persen wilayah Indonesia itu sifatnya hujan normal,” katanya.

Meskipun, kata Fachri, sifat hujan tahun 2024 hingga 2025 di dominasi oleh sifat hujan normal tapi bukan berarti tidak perlu melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap bencana hidrometeorologi basah.

“Tetap hal ini perlu penting di lakukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana tersebut, sebab walapun di katakan hujan normal tapi jumlah curah hujan sudah tinggi,” ujarnya.

“Terus bangun sinergi, kolaborasi yang kuat dengan para stakeholder untuk menjamin bahwa yang namanya pengurangan risiko bencana itu bisa kita optimalkan,” pungkasnya. []

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan

Rekomendasi untuk Anda