BMKG: Munculnya Ikan Dalam di Permukaan Laut Bukan Tanda Gempa Besar

Jakarta, MINA – Sejak Ahad (9/12) pagi, jagad media sosial Indonesia dihebohkan dengan berita viral ditemukannya ikan oarfish di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Ikan oarfish adalah ikan yang tinggal di dasar laut, sehingga jarang muncul ke permukaan.

Banyak awak media dan masyarakat yang menanyakan kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika () mengenai kebenaran akan cerita bahwa kemunculan oarfish merupakan pertanda akan terjadi dan tsunami.

“Sejak dulu di Masyarakat Jepang memang sudah ada legenda bahwa oarfish konon sebagai pembawa pesan dari dasar laut. Mereka mengaitkan perilaku binatang yang tidak lazim dengan pertanda akan terjadi gempa kuat,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono dalam keterangannya, Rabu (11/12).

“Tampaknya tanpa ada penelitian ilmiah, maka tidak akan pernah diketahui apakah cerita rakyat tersebut fakta atau hanya legenda saja,” imbuhnya.

Ia mengatakan, hasil kajian statistik terbaru mengungkap bahwa jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul di perairan dangkal tidak berarti bahwa gempa akan segera terjadi.

Majalah ilmiah bergengsi Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA) pernah mempublikasikan fenomena kemunculan ikan laut dalam, dan kaitannya dengan peristiwa gempa besar. Hasil kajian ini ternyata bertentangan dengan cerita rakyat yang berkembang Jepang.

Para peneliti dalam mengkaji hubungan antara kemunculan ikan laut dalam dan gempa besar di Jepang menggunakan data cukup lama. Dalam kajian tersebut hanya menemukan satu peristiwa yang dapat dikorelasikan secara masuk akal, dari 336 kemunculan ikan dan 221 peristiwa gempa bumi.

“Berdasarkan kajian tersebut maka dikatahui bahwa kemunculan oarfish bukanlah pertanda akan terjadi gempa besar,” tegas Daryono.

Ia menambahkan, menurut teori oseanografi, pengangkatan biota laut dalam ke permukaan hingga terbawa ke pesisir berkaitan dengan fenomena upwelling.

Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan. Dalam fenomena upwelling biasanya kemunculan ikannya banyak.

“Jika hanya satu atau dua ekor ikan, maka beberapa paper menyebutkan bawha oarfish juga memiliki kebiasaan mengambang di dekat permukaan air ketika mereka sakit atau sekarat. Selain itu, ada faktor lain yang memicu ikan muncul ke permukaan laut, seperti mengikuti arus laut,” katanya. (T/R06/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.