Jakarta, MINA – Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meningkatnya polusi udara di Jakarta belakangan disebabkan karena musim kemarau.
Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan menjelaskan, musim kemarau polusi udara dapat meningkat karena tidak banyak hujan dan polutan yang tidak tercuci, sehingga tetap berada di udara.
“Pada musim kemarau polusi udara dapat meningkat karena tidak banyak hujan dan polutan tidak tercuci, sehingga tetap berada di udara,” ucap Gunawan, Rabu (16/8), demikian keterangan yang diterima MINA, Jumat (18/8).
Sementara itu, Dodo menyebut BMKG baru bisa mengeluarkan prakiraan musim hujan pada Agustus atau awal bulan September 2023. Dimana musim hujan setiap daerahnya, kata dia, tidak akan serentak sama.
Baca Juga: Ini Penyebab Sertifikasi Halal Dianggap Mahal dan Lama
“Pada bulan Agustus atau awal September akan dikeluarkan prakiraan musim hujan. Tiba-nya musim hujan tidak sama di setiap daerah,” ujarnya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan alasan kualitas udara di wilayah Jabodetabek sangat buruk. Hal itu diungkapkan Siti usai rapat terbatas mengenai ‘Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jabodetabek di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin lalu (14/8/2023).
“Ada beberapa faktor antara lain kemarau panjang, kemudian konsentrasi polutan, lalu ada emisi dari transportasi termasuk dari manufaktur industri,” katanya. (R/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Harumkan Nama Indonesia, Tim ITS Juara Kompetisi Robotik di AS