Jakarta, MINA – Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab mengungkap kapan musim kemarau bakal kembali ‘memanggang’ sejumlah wilayah Indonesia.
Saat ini beberapa wilayah Indonesia sudah memasuki periode kemarau. Di saat yang sama, Januari-Februari merupakan periode puncak musim hujan di Indonesia.
“Dapat kami sampaikan, saat ini memang kita dalam periode puncak musim hujan 2024, di bulan Januari dan Februari,” kata Fachri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2024 disiarkan di YouTube Kemendagri RI, Senin (12/2).
“Namun ada beberapa wilayah yang sudah mulai memasuki periode kemarau seperti bulan Februari itu di Aceh, Riau, Sumatra Utara bagian Timur. Karena di daerah itu memang terjadi dua kali musim hujan dan saat ini sudah masuk musim kemarau yang kedua,” katanya.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Fachri menyebut transisi ke musim kemarau di Indonesia secara umum terjadi pada Mei. Ia mencatat beberapa wilayah perlu mendapat perhatian karena curah hujan yang rendah.
“Kita mulai memasuki transisi ke periode musim kemarau itu pada bulan Mei. Ini daerah-daerah yang perlu menjadi kewaspadaan kita, seperti Jawa Tengah bagian Timur, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, curah hujan sudah dalam kategori rendah di bulan Mei. Ini kaitannya dengan penanaman tanaman pangan,” tutur Fachri.
Menurut Fachri, puncak musim kemarau di Tanah Air akan terjadi pada Juli hingga Agustus.
Dalam laporan Climate Outlook 2024 yang dirilis BMKG, curah hujan tahun ini cenderung lebih basah dibandingkan dengan 2023, dengan pengecualian pada bulan Maret dan Juli.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Maret 2024 disebut memiliki curah hujan yang sama dengan Maret 2023, sedangkan Juli 2024 disebut lebih kering dibandingkan Juli 2023.
BMKG dalam laporan tersebut mengungkap awal tahun hingga kuartal pertama, curah hujan pada musim hujan diprediksikan normal kecuali Indonesia bagian selatan diprediksi bawah normal.
Sedangkan pada kuartal kedua, curah hujan pada awal musim kemarau diprediksikan secara umum normal pada pertengahan tahun.
“Lalu awal musim hujan pada kuartal ke tiga hingga akhir tahun diperkirakan berada pada kecenderungan lebih rendah dari normalnya,” jelas BMKG.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Sebagai informasi, El Nino Moderat, yang menjadi salah satu dalang kekeringan di Tanah Air, diprediksi secara bertahap akan beralih menuju fase ENSO-Netral pada Maret, April, Mei hingga akhir 2024.
Kemudian, Indian Ocean Dipole (IOD) juga akan beralih menuju fase Netral pada awal 2024 hingga Desember 2024. (R/R/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas