BNP2TKI SUDAH PULANGKAN 3845 TKI SURIAH KE DAERAH ASAL

Jakarta, 11 Syawal 1434/18 Agustus 2013 (MINA) – Dalam tujuh bulan terakhir (Januari – Juli 2013), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) telah memulangkan sebanyak 3.845 TKI dari Suriah ke daerah asal masing-masing.

Sedangkan selama setahun sebelumnya (tahun 2012) telah dipulangkan sebanyak 4.994 orang.

“Sehingga selama 19 bulan (dari Januari 2012 sampai Juli 2013) total kepulangan TKI Suriah ke daerah asal sebanyak 8.839 orang,” kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pemulangan Direktorat Pemberdayaan BNP2TKI Budiman Pasaribu seperti dikutip laman resmi BNP2TKI yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA), Sabtu (18/8).

Budiman mengatakan, sejak awal tahun 2013 pemulangan TKI dari Suriah ke tanah air sudah tidak lagi melalui Damaskus, tetapi melalui Beirut, Lebanon, setelah sebelumnya Oktober hingga akhir Desember 2012 dilakukan melalui Amman, Yordania.

Para TKI Suriah itu dievakuasi dari KBRI Damaskus, Suriah, menuju KBRI Beirut, Lebanon, melalui jalur transportasi darat yang memerlukan waktu tempuh kurang lebih tiga jam.

Budiman menambahkan, kepulangan TKI Suriah ke daerah asal masing-masing itu, hampir terjadi setiap hari. Sebagian besar mereka kepulangannya secara berkelompok dan ditangani pemerintah.

Kepulangan dari KBRI Damaskus, Suriah, menuju Beirut, Lebanon, hingga ke tanah air ditangani KBRI Damaskus bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).Sedangkan, kepulangan dari Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten, ke daerah asal masing-masing ditangani BNP2TKI.

Bagi TKI yang berasal dari Jawa, Lampung, Palembang, dan NTB dipulangkan dengan menggunakan transportasi darat. Sedangkan, bagi TKI dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dilakukan melalui transportasi udara.

Keterangan Kemenlu maupun KBRI Damaskus yang diinfokan ke BNP2TKI menyebutkan pada 2012 lalu di Suriah tercatat ada 12.752 TKI dan WNI lainnya.

Kemudian, begitu suhu politik dalam negeri Suriah mulai memanas sejak Maret 2011 dan tidak kunjung mereda, berikut Pemerintah Suriah pun tidak dapat memberikan jaminan perlindungan terhadap tenaga kerja asing (termasuk TKI) yang bekerja di negaranya.

Maka, pada 09 Agustus 2011 Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan melakukan tunda penempatan (moratorium) TKI yang bekerja pada sektor Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT). KBRI Damaskus telah mengeluarkan perintah evakuasi WNI sejak Juni 2012, dan kemudian dipertegas pada 15 Desember 2012 dengan menaikkan status darurat I menjadi II.

Budiman mengatakan, kepulangan TKI dari Suriah ke tanah air secara berkelompok yang ditangani pemerintah masuk dalam kategori TKI bermasalah.

Menurutnya, kepulangan TKI sebetulnya hampir setiap hari terjadi, namun untuk memudahkan rekapitulasi pendataan sengaja dibuat laporan per pekan dan atau per bulan.

Kepulangan sebanyak 4.994 TKI Suriah ke tanah air yang terjadi pada 2012 lalu termasuk tiga jenazah TKI atas nama Rasminah binti Cartin dari Karawang, Jawa Barat; Asiah binti Muhalip Aliman dari Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat; dan Diawati binti Cano Salim dari Cirebon, Jawa Barat. (T/P02/R2).

Mi’raj News Agency (MINA)