Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan kondisi kebencanaan di Indonesia pada periode Jumat-Sabtu (24–25/10) pukul 07.00 WIB.
Dalam kurun waktu tersebut tercatat 34 kejadian bencana, dengan 19 kejadian tergolong berdampak signifikan. Sebagian besar kejadian dipicu oleh faktor cuaca ekstrem dan hujan intensitas tinggi di wilayah Jawa dan Maluku Utara.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan, bencana yang paling banyak dilaporkan berasal dari wilayah Jawa dan Maluku Utara.
“Mayoritas kejadian dalam dua hari terakhir merupakan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (25/10).
Baca Juga: BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Semarang dan Grobogan
Banjir di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, menjadi salah satu peristiwa yang mendapat perhatian BNPB. Peristiwa yang terjadi, Kamis (24/10) itu berdampak pada 86 kepala keluarga dan merusak 86 unit rumah.
BPBD setempat melaporkan, banjir telah surut dan masyarakat mulai beraktivitas normal setelah dilakukan pembersihan lingkungan terdampak.
Di wilayah Jawa Barat, dua bencana besar juga tercatat pada tanggal yang sama. Tanah longsor di Kabupaten Bandung Barat menimpa sekitar 28 rumah dan berdampak pada 28 kepala keluarga. Pemerintah daerah telah menetapkan status Siaga Darurat, sementara TNI, Polri, dan relawan terus membantu membersihkan material longsor.
Sementara itu, cuaca ekstrem di Kabupaten Indramayu menewaskan satu orang dan menyebabkan 292 jiwa terdampak. Sebanyak 16 rumah rusak berat, dan warga yang kehilangan tempat tinggal sementara mengungsi ke rumah kerabat.
Masih di Jawa, banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, juga mengakibatkan 150 rumah warga terendam. Upaya peninggian tanggul dan perbaikan saluran air tengah dilakukan untuk mencegah banjir susulan. Tak jauh dari sana, Kota Semarang menghadapi dampak yang lebih besar, dengan lebih dari 12 ribu rumah terendam dan 38 ribu jiwa terdampak. Pemerintah Kota Semarang telah menetapkan status Tanggap Darurat hingga 5 November 2025, dan bantuan logistik terus disalurkan kepada warga.
Baca Juga: Ketua MUI Prof Sudarnoto Terima Penghargaan Tokoh Perjuangan Kemerdekaan Palestina
Di Kabupaten Bogor, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan kerusakan di enam desa pada empat kecamatan. Data BPBD mencatat 11 kepala keluarga terdampak, dengan beberapa rumah mengalami rusak ringan hingga berat.
Menyikapi kondisi tersebut, BNPB bersama BPBD Jawa Barat melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), Kamis (23/10) untuk menekan potensi hujan lebat di kawasan tersebut. Operasi berjalan lancar dan berdampak positif terhadap penurunan curah hujan di wilayah target.
Dari wilayah timur Indonesia, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, masih menunjukkan peningkatan. Gunung yang berstatus Level IV (Awas) ini berdampak pada 2.836 jiwa atau 746 kepala keluarga yang hingga kini masih mengungsi.
“BNPB bersama BPBD terus melakukan pemantauan dan pendampingan terhadap warga terdampak erupsi,” kata Abdul Muhari.
Baca Juga: BMKG Imbau Warga Kalsel, Malut, dan Papua Selatan Waspadai Hujan Deras
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat mulai terkendali. Berdasarkan pantauan satelit, tidak ada hotspot signifikan yang terdeteksi pada 24 Oktober 2025, meski total lahan terbakar sejak awal tahun telah mencapai lebih dari 25 ribu hektare. Tim gabungan tetap disiagakan untuk mencegah kebakaran baru mengingat sebagian wilayah masih mengalami cuaca kering.
Abdul Muhari menegaskan, BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, dan instansi teknis terkait agar penanganan darurat berjalan efektif.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama menjelang peralihan musim hujan di akhir Oktober ini,” ucapnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DMI Bantul Pasang Spanduk ‘Bakso Babi’ di Warung, Demi Kejelasan Konsumen Muslim
















Mina Indonesia
Mina Arabic