BNPB: 4.930 Keluarga Terdampak Banjir Bandang di Luwu Utara

Banjir Bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (foto: BNPB)

, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, terdapat lebih dari empat ribu keluarga terdampak yang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara pada Senin (13/7), pukul 19.00 waktu setempat.

“Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB memonitor sebanyak 4.930 keluarga terdampak di enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara,” kata Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/7) sore.

Ia mengatakan, Kecamatan tersebut yang terdampak yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat serta ribuan rumah terendam di kawasan terdampak.

“Kondisi terkini, PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik sejak pagi tadi, Selasa (14/7). BPBD setempat bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Timur dan Kota Palopo telah melakukan kaji cepat di lapangan,” katanya.

Pusdalops BNPB mendapatkan informasi terkait kendala yang dihadapi pascabanjir. Jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak. Personel di lapangan harus memutar sejauh 10 km dalam mengakses lokasi terdampak.

Sedangkan data sementara dari Tim SAR gabungan di bawah kendali Basarnas Selasa (14/7) sore ini mencatat, 10 meninggal dunia, 10 warga berhasil diselamatkan dan 46 lainnya masih dalam pencarian. Kesepuluh korban luka-luka tersebut dirujuk ke RSUD Masamba.

Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang.

Merespons situasi tersebut, BPBD setempat telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait.

Berdasarkan pantauan BPBD setempat, cuaca pada Selasa (14/7) masih mendung di hulu sungai. Prakiraan BMKG berdasarkan dasarian II – III Juli dan I Agustus 2020 masih menunjukkan curah hujan pada kategori menengah hingga tinggi.

Beberapa hari sebelumnya, tepatnya Kamis (9/7), wilayah Kabupaten Luwu di Provinsi juga terdampak banjir.

Melihat potensi ancaman banjir bandang, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah yang memiliki bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk bencana banjir bandang. Sebanyak 11 kecamatan berada pada kategori tersebut. Jumlah populasi terpapar bahaya banjir bandang mencapai 23.402 jiwa. (R/R6/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.