Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB: 6 Bencana Alam Terjadi di Indonesia Dalam 24 Jam

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Arif R - 43 detik yang lalu

43 detik yang lalu

1 Views

Jakarta, MINA  – Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di Indonesia dalam kurun waktu 24 jam mulai  Jumat (1/8) pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (2/8) pukul 07.00 WIB.

“Laporan peristiwa bencana baru tercatat sebanyak 6 kejadian yang meliputi longsor, banjir, karhutla, kekeringan dan eropsi,” tulis Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB di Jakarta.

Abdul Muhari mengatakan, laporan kejadian bencana pertama adalah longsor di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Longsor mengakibatkan dua orang meninggal dunia tertimbun material longsoran yang menimpa rumah warga. Kejadian longsor dipicu hujan intensitas tinggi yang terjadi pada Rabu (30/7) yang mengikis tanah di sekitar rumah warga.

Baca Juga: Koperasi Syariah Bukan Sekadar Alternatif, KNEKS Dorong Jadi Arus Utama

BPBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan darurat. Dua rumah yang rusak sedang dalam penanganan.

Bencana serupa juga terjadi di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Jumat (1/8) pukul 11.45 waktu setempat. Hujang deras yang terus mengguyur wilayah tersebut menyebabkan longsor yang menutupi akses jalan utama menuju Desa Padang Capo.

Akibatnya, kendaraan roda empat tidak dapat melewati jalan tersebut. Kendaraan roda dua yang ingin melintas juga harus diangkat dengan ketinggian kurang lebih 15 meter.

BPBD Kabupaten Seluma berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan asesmen dan penanganan darurat. Hingga kini hujan masih terus mengguyur wilayah tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 18 Agustus 2025 Libur Nasional

Selain tanah longsor, banjir juga melanda wilayah lain di Provinsi Bengkulu. Sebanyak 110 unit rumah warga terendam banjir yang terjadi pada Jumat (1/8).  Tinggi muka air tercatat mulai dari 30 hingga 100 cm.

Wilayah terdampak berada di enam kecamatan yakni Kecamatan Kampung Melayu, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Gading Cempaka, Kecamatan Singaran Pati, Kecamatan Selebar, dan Kecamatan Ratu Agung. Selain rumah, banjir juma merendam 40 pertokoan dan 4 akses jalan. Banjir dilaporkan telah surut.

Selanjutnya, kejadian bencana selanjutnya adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat.

Lahan seluas urang lebih 200 ha yang berada di Nagari Lubuak Layang, Kecamatan Rao Selatan terbakar pada Jumat (1/8). Jalur api terpantau sepanjang 15 km.

Baca Juga: Gaza Darurat! Rakyat Indonesia Diseru ke Aksi Solidaritas Akbar di MONAS Ahad Besok

BPBD Kabupaten Pasaman bersama instansi terkait meninjau ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan mengantisipasi kebakaran meluas ke pemukiman rakyat. Hingga Jumat siang, api belum berhasil dipadamkan karena keterbatasan peralatan.

Selain karhutla, bencana hidrometeorologi kering lainnya juga terjadi di beberapa wilayah Tanah Air. Kekeringan melanda wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejak Rabu (30/7).

Peristiwa terjadi dipicu intensitas hujan yang turun di wilayah tersebut. Akibatnya, warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih untuk kegiatan sehari-hari. Menyikapi hal itu, BPBD Kabupaten Bogor segera melakukan pendistribusian air bersih.

Selain di Kabupaten Bogor, kekeringan juga melanda wilayah Kabuptaen Tegal, Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Desa Labaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu. Sebanyak 315 jiwa terdampak kekeringan akibat debit air yang berkurang. BPBD Kabupaten Tegal segera mendistribusikan air bersih kepada warga. Sebanyak 1 tangki air dengan jumlah total 6.000 liter telah didistribusikan.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Uraikan Makna Al-Fatihah, Jabarkan Empat Dasar Ilmu Kehidupan

BNPB juga melakukan pengkinian kejadian bencana, salah satunya adalah erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Erupsi kembali tercatat pada Sabtu (2/8) pukul 01.05 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 18.000 meter di atas puncak kawah.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya, barat, dan barat laut. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara lebih kurang 14 menit 5 detik. Hingga kini status aktivitas vulkanik Lewotobi Laki-Laki masih berada pada level IV atau awas. Erupsi kali ini juga menyebabkan 24 penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali tertunda dan dibatalkan.

Menyikapi sejumlah bencana karhutla dan kekeringan di Indonesia, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga.

Terkait dengan potensi ancaman karhutla, sejumlah wilayah memiliki tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah pada tingkat mudah hingga sangat mudah terbakar, seperti wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Sudah Tiba di Gaza, Dua Relawan Medis MER-C Bertugas di RS Nasser

Terkait bahaya hidrometeorologi basah, BNPB mengimbau wilayah-wilayah dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat, warga diimbau untuk selalu memutakhirkan informasi prakiraan cuaca apabila akan beraktivitas di luar ruangan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Sabtu Ini Cerah Sepanjang Hari 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia