Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB: 780 Hektare Lahan Kalsel Terbakar

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 6 jam yang lalu

6 jam yang lalu

5 Views

Karhutla di Kalsel. (Foto: BNPB)

Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih meluas di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Aceh, Sumatra Utara, Jawa Timur, serta Kalimantan Selatan (Kalsel). Di Kalsel, setidaknya 780 hektare terbakar.

“Untuk wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, karhutla hingga 8 September 2025 telah menghanguskan lahan seluas kurang lebih 780,74 hektare, dengan tambahan 14,85 hektare dalam 24 jam terakhir,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resmi, Selasa (9/9).

Ia menjelaskan, penanganan di provinsi tersebut mendapat pendampingan langsung dari Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB, dengan status siaga darurat yang berlaku sejak 4 Agustus hingga 30 September 2025.

Selain di Kalimantan Selatan, karhutla juga dilaporkan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (7/9). Abdul mengatakan hutan jati seluas sekitar dua hektare di Desa Campurejo, Kecamatan Sambit, hangus terbakar.

Baca Juga: Jenazah Staf KBRI di Tertembak di Peru Tiba di Tanah Air

“Penyebabnya belum diketahui secara pasti dan masih diselidiki oleh pihak terkait. Api berhasil dipadamkan oleh BPBD Kabupaten Ponorogo bersama lintas instansi terkait,” jelasnya.

Di Aceh, tepatnya Kabupaten Bener Meriah, karhutla menghanguskan lima hektare lahan yang berada di Desa Wih Pesam, Kecamatan Wih Pesam, Senin (8/9).

“Api berhasil ditaklukkan oleh BPBD Kabupaten Bener Meriah dan lintas instansi gabungan,” jelasnya.

Sementara itu, di Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara, kebakaran melanda 10 hektare lahan di Desa Sungai Durian, Kecamatan Padang Bolak. Menurut Abdul, api telah berhasil dipadamkan oleh BPBD setempat.

Baca Juga: Menlu Sugiono Pimpin Prosesi Serah Terima Jenazah Pejabat KBRI yang Tertembak di Lima, Peru

“Sebagai antisipasi dan penanganan lebih lanjut terkait karhutla, wilayah ini telah menetapkan status siaga darurat sejak 5 Juni hingga 30 September 2025,” tanbahnya.

BNPB menegaskan bahwa koordinasi dengan pemerintah daerah dan lintas instansi terus dilakukan untuk mengendalikan karhutla di berbagai wilayah.

Abdul mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi kebakaran baru, terutama di wilayah rawan dengan kondisi cuaca panas dan kelembapan rendah. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Raker Nasional UPZ Dorong Peningkatan Kompetensi dan Layanan Zakat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Internasional
Tausiyah
Palestina