Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB: Bencana Banjir Dominasi Priode 16-17 Juli

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan beberapa kejadian bencana yang terjadi di Indonesia dalam periode Rabu -Kamis (16-17/7). Bencana banjir mendominasi laporan pada periode ini, dengan beberapa wilayah terdampak di antaranya Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, dan Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui wabsite BNPB, Kamis (12/7) di Jakarta mengatakan, Kabupaten Sorong terjadi hujan dengan intensitas tinggi  Rabu-Kamis menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Distrik Aimas dan Distrik Mariat.

“Sebanyak 50 kepala keluarga dan 50 unit rumah terendam, serta dua unit rumah mengalami kerusakan. BPBD Kabupaten Sorong bersama pihak terkait lainnya melakukan penanganan di lokasi,” jelas Abdul Muahari.

Sementara itu, ia menagatakan, di Kabupaten Kepulauan Sula, banjir pascahujan deras mengakibatkan debit sungai meluap dan merendam rumah warga dengan ketinggian air sekitar 60-100 sentimeter. Dua korban jiwa dilaporkan meninggal dunia setelah tersengat arus listrik saat banjir terjadi. BPBD Kabupaten Kepulauan Sula dan aparat setempat melakukan pendataan dan penanganan korban.

Baca Juga: Mendag Tegaskan Indonesia Tolak Praktik Transhipment dalam Perdagangan dengan AS

BNPB juga melaporkan kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, yang melanda lahan seluas empat hektare. BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan bersama tim pemadam kebakaran setempat masih berupaya memadamkan api.

Dalam menghadapi potensi bencana, BNPB mengimbau kepada seluruh otoritas setempat untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman banjir, angin kencang, dan tanah longsor. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain memantau perkembangan cuaca dan informasi kebencanaan, melakukan pemantauan debit sungai, serta melakukan pengerukan dan pembersihan sungai guna antisipasi kemungkinan debit air meluap. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia Kecam Serangan Israel ke Suriah, Tak Hormati Kedaulatan

Rekomendasi untuk Anda