Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia <!-- #FreePalestine - Ayo bersatu demi Palestina. -->

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB Catat Dua Provinsi Masa Tanggap Darurat Bencana

Ansaf Muarif Gunawan - Rabu, 22 Mei 2024 - 21:10 WIB

Rabu, 22 Mei 2024 - 21:10 WIB

13 Views

Badan Jalan yang runtuh akibat Banjir Bandang

Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, terdapat dua provinsi di Indonesia yang masih dalam masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari,  dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/5), menjelaskan dua provinsi tersebut yaitu, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat.

“Sulawesi Selatan dalam tanggap darurat bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa enam kabupaten,” jelasnya, demikian keterangan yang diterima MINA.

Sementara itu, Banjir di Sumbar Menurut Abdul, Kabupaten Luwu menjadi wilayah yang paling parah terdampak bencana hidrometeorologi tersebut.

Baca Juga: Sumsel Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Karhutla

Akses jalan pun masih terputus dan baru bisa dilintasi oleh kendaran four wheel drive, sehingga masih membutuhkan asistensi dan pendampingan dari BNPB.

“Saat ini Sumbar dalam masa tanggap darurat banjir lahar hujan, banjir bandang dan tanah longsor,” ucapnya.

Hingga kini, tim gabungan dari BNPB, Basarnas, TNI/Polri, Kementerian dan pemerintah daerah masih berupaya menangani banjir di Sumatera Barat.

“Jadi cukup kompleks sebenarnya bencana yang terjadi di empat Kabupaten kota di Sumatera Barat,” kata Abdul.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Kamis Ini Beragam, Dari Cerah Hingga Hujan Ringan

Berdasarkan data hasil sinkronisasi yang diterima BNPB, terdapat 61 korban meninggal dalam banjir lahar hujan di Sumatera Barat.

Selain itu, kata Abdul, terdapat 11 warga yang dilaporkan hilang di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat.

“Untuk pencarian hingga saat ini masih diteruskan,” pungkasnya. []

 

Baca Juga: Udara Jakarta Masih Memburuk, Sangat Berisiko Bagi Kelompok Rentan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda