Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, terdapat dua provinsi di Indonesia yang masih dalam masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/5), menjelaskan dua provinsi tersebut yaitu, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat.
“Sulawesi Selatan dalam tanggap darurat bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa enam kabupaten,” jelasnya, demikian keterangan yang diterima MINA.
Sementara itu, Banjir di Sumbar Menurut Abdul, Kabupaten Luwu menjadi wilayah yang paling parah terdampak bencana hidrometeorologi tersebut.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Akses jalan pun masih terputus dan baru bisa dilintasi oleh kendaran four wheel drive, sehingga masih membutuhkan asistensi dan pendampingan dari BNPB.
“Saat ini Sumbar dalam masa tanggap darurat banjir lahar hujan, banjir bandang dan tanah longsor,” ucapnya.
Hingga kini, tim gabungan dari BNPB, Basarnas, TNI/Polri, Kementerian dan pemerintah daerah masih berupaya menangani banjir di Sumatera Barat.
“Jadi cukup kompleks sebenarnya bencana yang terjadi di empat Kabupaten kota di Sumatera Barat,” kata Abdul.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Berdasarkan data hasil sinkronisasi yang diterima BNPB, terdapat 61 korban meninggal dalam banjir lahar hujan di Sumatera Barat.
Selain itu, kata Abdul, terdapat 11 warga yang dilaporkan hilang di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat.
“Untuk pencarian hingga saat ini masih diteruskan,” pungkasnya. []
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)