Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB: Cuaca Ekstrem dan Banjir Dominasi Bencana dalam Beberapa Hari

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 54 detik yang lalu

54 detik yang lalu

0 Views

Iilustrasi hujan di Jakarta. (Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana hingga Rabu (11/6) pukul 07.00 WIB. Cuaca ekstrem dan banjir masih mendominasi laporan yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Tanah Air.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari pada Rabu (11/6) mengatakan, berdasarkan BPBD Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, angin puting beliung menerjang lima desa di dua kecamatan pada Senin (9/6) pukul 18.30 WIB. Petugas mencatat sebanyak 14 Kepala Keluarga (KK) atau 58 jiwa terdampak.

Adapun rincian korban terdampak, yakni 11 jiwa terdampak di Kecamatan Hamparan Perak dan 47 jiwa terdampak di Kecamatan Percut Sei Tuan, sementara 6 KK terpaksa mengungsi ke tempat kerabat. BPBD Kabupaten Deli Serdang berkoordinasi dengan Camat dan Kepala Desa untuk mendistribusikan bantuan kepada korban terdampak.

Angin puting beliung juga dilaporkan menerjang wilayah Kota Medan, Sumatera Utara pada Senin (9/6) pukul 18.20 WIB. Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini.

Baca Juga: Penyelenggaraan Paling Sepi dalam 30 Tahun, DPR RI Desak Evaluasi dan Revisi UU Haji

BPBD Kota Medan berkoordinasi dengan pihak kelurahan, dan kecamatan setempat serta menurunkan personil di lokasi kejadian untuk memonitor dan pendataan kaji cepat.

Dari hasil kaji cepat, dilaporkan sebanyak 21 unit rumah rusak sedang di Kecamatan Medan Deli dan 3 unit rumah rusak sedang di Kecamatan Medan Marelan. Pada umumnya, rumah warga rusak pada bagian atapnya. Untuk sementara warga masih bertahan di rumah masing-masing untuk memperbaiki rumahnya secara gotong-royong.

Sementara itu, Muhari mengatakan, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, dilaporkan terjadi banjir pada Senin (9/6) dini hari. Hujan deras selama lebih dari tiga jam mengakibatkan Kali Lamong meluap hingga air masuk ke pemukiman warga.

Sebanyak 17 desa yang tersebar di tiga Kecamatan terendam. Petugas mencatat sedikitnya 3.983 unit rumah terdampak, 178 hektar lahan persawahan terendam serta 30 ruas jalan terganggu akibat genangan air.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tegaskan Kekuatan Pertahanan Salah Satu Penjamin Kedaulatan Bangsa

BPBD Provinsi Jatim bersama BPBD Kabupaten Gresik melakukan monitoring Tinggi Muka Air (TMA) Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Lamong dan perkembangan banjir di lokasi kejadian. Kondisi pada Selasa (10/6), air masih belum surut di beberapa titik, antara lain di Kecamatan Balongpanggang TMA masih di kisaran 10 – 80 cm, Kecamatan Benjeng 10 – 100 cm dan Kecamatan Driyorejo 5 – 50 cm.

Selain memonitoring TMA, petugas juga menyiagakan perahu karet beserta tim evakuasi untuk membantu proses evakuasi warga. Sementara itu bantuan permakanan juga telah didistribusikan kepada warga terdampak. Polsek Benjeng melakukan penutupan sementara Jalan Raya Benjeng Balongpanggang akibat kondisi genangan yang membahayakan pengguna jalan.

Banjir juga dilaporkan terjadi di dua desa di Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat pada Selasa (10/6) pukul 08.00 WIB. Dua desa terdampak antara lain Desa Tuapejat dan Sido Makmur.

Tidak ada laporan korban jiwa atas kejadian ini, namun sedikitnya 20 unit rumah dan 1 unit fasilitas kesehatan terdampak dengan TMA tertinggi hingga 60 cm. Kondisi terkini, wilayah Tuapejat dan sekitarnya masih hujan lebat dan berangin, sementara PLN dipadamkan.

Baca Juga: Era Baru Pertahanan Ramah Lingkungan, Prabowo Resmikan Kendaraan Listrik Taktis “PANDU”

Mengingat masih banyaknya kejadian bencana hidrometeorologi basah yang didominasi oleh banjir di sejumlah wilayah tanah air, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap ancaman bencana yang dapat terjadi kapan saja.

Warga diimbau untuk melakukan langkah-langkah mitigasi, antara lain dengan membersihkan saluran drainase, mempersiapkan area penampungan air, memangkas dahan pohon untuk mengurangi potensi pohon roboh saat cuaca ekstrem serta menetapkan rencana kedaruratan dan evakuasi.  []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menag RI Umumkan Fase Puncak Haji Armuzna Berakhir

Rekomendasi untuk Anda

MINA Sport
Penjabat Duta Besar AS untuk PBB, Dorothy Shea (foto: Anadolu Agency)
Indonesia
Kolom
Asia