Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB: Imbas Erupsi Gunung Lewotobi NTT, Bandara Ditutup Sementara

Insaf Muarif Gunawan Editor : Rana Setiawan - Senin, 4 November 2024 - 22:15 WIB

Senin, 4 November 2024 - 22:15 WIB

14 Views

Akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Kabupaten Flores Timur NTT, Bandara Frans Seda Maumere tutup sementara. (Foto. RRI.co.id)

Jakarta, MINA  – Akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Kabupaten Flores Timur, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi bandara di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara, Senin (4/11).

“Ya, ada penutupan bandara di Maumere, NTT (Bandara Fran Seda),” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers di Jakarta, demikian keterangan yang diterima MINA.

Meski demikian, BNPB dan Pemerintah Provinsi NTT, Badan Geologi Kementerian ESDM masih akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait penutupan bandara yang akan berlangsung sampai kapan dan teknisnya.

“Dalam koordinasi, keterangan lanjutan dari Kementerian Perhubungan,” ucapnya.

Baca Juga: Senin Besok, Jadwal Keberangkatan Kereta Jarak Jauh dari Gambir Dialihkan ke Jatinegara

Abdul memaparkan bahwa sampai pukul 10.20 WIB, data yang dihimpun ada 10 korban meninggal dunia. Sembilan orang diantaranya sudah berhasil di evakuasi tim petugas SAR gabungan dan satu hilang dalam proses pencarian.

Adapun korban yang hilang tersebut diduga tertimbun oleh rumah yang roboh akibat lontaran material vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang ada pada radius 4 kilometer dari puncak erupsi.

Selain itu, BNPB juga mengonfirmasi saat ini ada 2.735 keluarga atau 10.295 orang yang dievakuasi. Mereka merupakan warga dari 14 desa dalam wilayah administrasi Kecamatan Ile Bura, Titehena, dan Wulanggitang, Flores Timur.

Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pada Senin (4/11) pagi pukul 02.48 WITA. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit lima detik.

Baca Juga: Pemerintah Wacanakan Bentuk Satgas PHK

Batas zona bahaya untuk aktivitas masyarakat berada pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki yang statusnya diumumkan meningkat dari level III menjadi level IV (Awas) oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, Senin pagi. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kota Palangkaraya Banjir, 12 Wilayah Terendam

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia